Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Siap Melejit Lagi setelah The Fed Tahan Suku Bunga

Harga emas global diprediksi akan kembali menembus resistensi US$2.000 per troy ounce asalkan kebijakan suku bunga Federal Reserve tidak terlalu agresif.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global diprediksi melesat usai Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5% pada pertemuan yang digelar 31 Oktober-1 November 2023.

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis, (2/11/2023) pukul 13.20 WIB, harga emas spot naik 0,12% atau 2,38 poin ke US$1.984,91 per troy ounce. Pada saat sama, harga emas Comex kontrak Desember 2023 melesat 0,27% atau 5,40 poin ke US$1.992,90 per troy ounce. 

Analis Komoditas dan Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuan berdampak positif bagi harga emas global yang diprediksi semakin bersinar. 

Menurutnya, pelaku pasar berharap bank sentral utama dunia telah mencapai titik akhir dari kebijakan tingkat suku bunga tinggi. Dia bilang, harga emas seharusnya sudah jauh lebih tinggi tahun ini apabila bank sentral terutama The Fed tidak terlalu agresif. 

"Saya perkirakan harga emas masih berpotensi naik hingga US$2.200 hingga US$2.300 tahun depan," ujar Lukman saat dihubungi Bisnis, Kamis (2/11/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, faktor yang selama ini mendukung harga emas adalah permintaan bank sentral terutama People's Bank of China (PBoC) yang tengah dalam usaha mengalihkan cadangan devisa mereka dari dolar AS.

"Faktor lain yang memengaruhi harga emas adalah ketidakpastian geopolitik, terutama perang seperti Israel-Hamas dan perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan," pungkas dia.

Di lain sisi, Tim analis Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas tampak naik pada siang hari Kamis (2/11/2023), pasca-keputusan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve dini hari yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan.

"Harga emas bergerak naik di sesi Asia, catat level tertinggi US$1.988,09 per troy ons, melanjutkan rebound semalam," tulis Tim analis Monex dikutip Kamis, (2/11/2023).

Lebih lanjut, Tim analis Monex mengatakan Indikator Commodity Channel Index (CCI) pada chart 1 jam, menunjukkan pergerakan naik di level 82.80, mendekati level 100, yang mencerminkan sinyal bullish untuk harga emas saat ini. Sentimen naik tampak masih bertahan dengan support di level US$1.980.

"Selama bertahan di atas level support tersebut, emas masih berpotensi naik uji level resistance US$1.988 dan menguji target ke US$1.990," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper