Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada perdagangan Selasa (31/10/2023) di tengah proyeksi Federal Reserve mengerek suku bunga lanjutan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan jelang rilis data perekonomian berupa tingkat inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam tingkat stabil dapat menopang IHSG. Data inflasi dapat menunjukkan kondisi kestabilan perekonomian dalam negeri.
"Hal ini tentunya dapat menjadi sentimen pendongkrak kenaikan IHSG, momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan investor mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend," paparnya dalam publikasi riset.
Hari ini IHSG berpeluang terkoreksi dalam rentang 6.654-6.778. Rekomendasi saham pilihannya adalah BBNI, KLBF, BBCA, BBRI, ASII, AALI, TBIG, UNVR, ICBP.
IHSG terkoreksi 0,34% atau 22,9 poin ke level 6.735,89 pada penutupan perdagangan Senin, (30/10/2023). Indeks komposit bergerak di rentang 6.692-6.775 sepanjang perdagangan, dan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.576 triliun.
Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan laju IHSG juga dibayangi kinerja emiten per kuartal III/2023 yang bervariasi. Menurutnya, kinerja emiten blue chip mayoritas tumbuh positif, tetapi dampaknya tidak begitu kuat mengingat pasar lebih cenderung wait and see.
Baca Juga
"Ditambah kenaikan suku bunga belum bisa meredam pelemahan rupiah yang sudah semakin parah. Selain itu sudah terefleksi di pergerakan tren jangka pendek indeks sudah berada di tren penurunan," ujar Shin saat dihubungi Bisnis.
Lebih lanjut dia mengatakan, saham-saham top picks dari Kiwoom Sekuritas untuk saat ini yang bisa dicermati ada PGEO, HMSP, BBCA, BBRI, ASII, AKRA dan PTRO.
Jelang pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) tanggal 31 Oktober-1 November 2023, sejumlah analis memprediksi suku bunga The Fed masih ditahan di level saat ini 5,25%-5,5%, namun The Fed masih memproyeksikan kenaikan suku bunga hingga akhir tahun.
"Selain itu peluang aktivitas window dressing di akhir tahun bisa terjadi. Sehingga saham-saham blue chip yang turun sedangkan dari sisi fundamental tidak parah ini akan menjadi peluang untuk investor bisa beli di harga terdiskon," pungkas Shin.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG ditutup naik 0,24% atau 16,31 poin menjadi 6.752,21.
Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.666,41-6.754,51.
IHSG berbalik naik tipis menjadi 6.735,92 pada pukul 15.12 WIB.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.666,41-6.750,60.
Awal sesi II puku 13.45 WIB, IHSG turun 0,46% atau 31,10 poin menjadi 6.704,78.
IHSG turun 0,51% atau 34,27 poin menjadi 6.701,61 pada akhir sesi I.
Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.666,41-6.750,60.
Pukul 10.08 WIB, IHSG turun 0,83% atau 55,63 poin menjadi 6.680,26.
Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.674-6.750.
IHSG dibuka naik 0,02% atau 1,42 poin menjadi 6.737,31.
IHSG mendapat sentimen positif dari lonjakan Wall Street dan kinerja emiten. Cek selengkapnya di tautan berikut.
Wall Street Melonjak 1% Lebih, Kabar Baik bagi IHSG
IHSG Bisa ke 6.821, Rekomendasi Saham ADRO hingga BMRI