Bisnis.com, JAKARTA - Emiten CPO milik taipan TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mencetak penurunan pendapatan dan laba bersih pada 9 bulan 2023. Laba bersih TAPG turun menjadi Rp1,1 triliun hingga September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (26/10/2023), penjualan TAPG mencapai Rp6,03 triliun pada 9 bulan 2023. Penjualan ini turun 10,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,74 triliun.
Penjualan ini didorong oleh produk kelapa sawit sebesar Rp6,02 triliun atau turun 10,45% dari Rp6,72 triliun. Produk karet dan turunannya juga turun 22,21% menjadi Rp16,29 miliar, dari Rp20,94 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan emiten milik mertua Patrick Walujo ini naik 14,24% menjadi Rp4,53 triliun, dari Rp3,96 triliun. Hal tersebut membuat laba bruto TAPG turun 45,76% dari Rp2,78 triliun di 9 bulan 2022, menjadi Rp1,5 triliun.
Alhasil, laba bersih TAPG juga ikut tergerus 10,45% menjadi Rp1,1 triliun hingga kuartal III/2023. Sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih TAPG mencapai Rp2,33 triliun.
Hingga akhir September 2023, total aset TAPG mencapai Rp13,56 triliun, turun dari akhir Desember 2022 yang mencapai Rp14,52 triliun.
Baca Juga
Rinciannya, total liabilitas mencapai Rp2,76 triliun di 30 September 2023, turun dari 31 Desember 2022 sebesar Rp4,11 triliun. Sementara itu, total ekuitas TAPG meningkat menjadi Rp10,79 triliun di 9 bulan 2023, naik dari Rp10,4 triliun di akhir 2022.
Adapun saham TAPG tercatat melesat 1,85% atau naik 10 poin ke level Rp550 per saham setelah rilisnya laporan keuangan ini. Saham TAPG diperdagangkan pada rentang Rp535-Rp560 per saham, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp10,92 triliun.