Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (24/10/2023), diprediksi akan melemah terbatas di kisaran Rp15.800—15.900 setelah pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat.
Pada perdagangan Selasa (24/10), rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.849 per dolar AS atau naik 0,53% dari posisi sebelumnya. Meski demikian, di tengah penguatan nilai mata uang rupiah, indeks dolar AS terpantau masih perkasa pada posisi 105,59 atau menguat 0,06%.
Adapun, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia juga ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini. Misalnya seperti yen Jepang yang menguat 0,18%, kemudian dolar Singapura menguat 0,09%, yuan China naik 0,03%, serta ringgit Malaysia yang terapresiasi 0,19%.
Analis pasar mata uang Lukman Leong mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjadi seiring terkoreksinya imbal hasil atau yield obligasi AS ke posisi 4,81% pada Selasa (24/10/2023) setelah sebelumnya sempat menyentuh level 5% dan menjadi yang tertinggi sejak 2007 silam.
Di sisi lain, investor juga tengah mengantisipasi perilisan data purchasing managers index (PMI) manufaktur AS yang diprediksi akan terkoreksi ke 49,5 per Oktober 2023, turun bila dibandingkan dengan September 2023 yang berada pada level 49,8.
"Saya lihat penguatan hari ini hanya koreksi sesaat dari dolar AS, investor masih menantikan data PDB AS kuartal III pada Kamis (26/10/2023) dan tentunya pidato Ketua The Fed Jerome Powell," jelasnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, untuk perdagangan hari ini, Rabu (25/10/2023),Lukman memprediksi rupiah akan kembali melemah terbatas dalam kisaran Rp15.800 hingga Rp15.900.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara Live!
Pukul 10.48 WIB, rupiah melemah 0,14% atau 22 poin ke Rp15.871. per dolar AS.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback juga melemah 0,10% atau 0,10 poin ke 106,17.