Bisnis.com, JAKARTA — Emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo menyampaikan berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 2,36 miliar saham.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), MORA menuturkan private placement ini dilakukan dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan menambah jumlah saham yang beredar di Pasar. Selain itu, dengan private placement ini diharapkan akan dapat menambah jumlah saham perseroan yang akan dimiliki oleh pemegang saham masyarakat (saham Free Float).
"Sehubungan dengan hal itu, maka perseroan akan memastikan bahwa sebagian pihak calon pemodal yang akan menerima saham baru dari pelaksanaan PMTHMETD ini akan mengakibatkan saham-saham baru tersebut memenuhi definisi saham Free Float sebagaimana ketentuan BEI," kata manajemen MORA dikutip Selasa (25/10/2023).
Private placement ini akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,36 miliar saham (2.364.666.869) dengan nilai nominal Rp100 atau sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh MORA.
Manajemen menuturkan penggunaan dana dari private placement ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk beberapa hal. Pertama, Investasi berupa pembangunan backbone dan access yang di dalamnya termasuk data center dan ducting.
Kedua, kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan, yaitu termasuk namun tidak terbatas pada biaya operasional dan perawatan jaringan.
Baca Juga
Ketiga, refinancing terhadap datu dan/atau beberapa isntrumen utang perseroan yang akan jatuh tempo di periode tahun 2024-2026.
Adapun, aksi private placement ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilakukan pada 30 November 2023.