Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Akhir Pekan, Ditopang Saham Bank BBCA, BBRI, BMRI

Saham BBCA, BBRI, BMRI mengalami penguatan dan menopang kenaikan IHSG hari ini.
Hafiyyan,Rizqi Rajendra
Hafiyyan & Rizqi Rajendra - Bisnis.com
Jumat, 20 Oktober 2023 | 16:08
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Jumat (20/10/2023), setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan ke posisi 6% kemarin. Saham BBCA, BBRI, BMRI mengalami penguatan.

IHSG naik 2,74 poin atau 0,04% ke level 6.849,16 pada har ini. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.803,19-6.869,47.

Terpantau 235 saham naik, 321 saham melemah, dan 14 saham stagnan. Sejumlah saham penopang IHSG ialah BBRI yang naik 1%, BBCA 2,57%, BMRI 0,44%, dan AMNN 1,94%.

Saham BREN turun 0,49% setelah sebelumnya reli panjang. Saham GOTO anjlok 6,25%, dan ASII turun 0,44% 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia sebagai bentuk antisipasi terhadap peningkatan risiko ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang diperparah dengan meningkatnya ketegangan geopolitik. IHSG diperkirakan konsolidatif di area pivot 6.830-6.850 hari ini.  

"Level resisten IHSG berada di 6.930, sedangkan level pivot di 6.875 dan level support 6.830," ujar Valdy dalam risetnya, Jumat, (20/10/2023).

Valdy mengatakan, kenaikan suku bunga ini dinilai sebagai salah satu upaya BI untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah melemah 0,54% ke level Rp15.810 per dolar AS pada Kamis (19/10) sore.

Dari sentimen global, pelemahan Wall Street berlanjut kemarin. Pelemahan ini dipicu oleh pidato Kepala The Fed, Jerome Powell bahwa inflasi di AS dinilai masih terlalu tinggi. Pernyataan ini memperkuat pernyataan sebelumnya, yaitu The Fed kemungkinan perlu menahan suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dengan demikian, perlambatan pertumbuhan ekonomi di semester II/2023 dan 2024 kemungkinan besar terjadi. Dari data ekonomi, US Initial Jobless Claims turun ke 198.000 pada pekan lalu dari 211.000 di pekan sebelumnya. Data ini cenderung mendukung pernyataan Powell tersebut.

Di lain sisi, mayoritas indeks di Eropa melemah di hari ketiga perdagangan pada Kamis (19/10). Pelemahan ini merupakan respons terhadap kenaikan US 10-year Treasury Yield ke atas 4,9%  atau level tertinggi sejak 2007 pada Rabu (18/10). 

Selain itu, indeks-indeks di Eropa juga dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan hingga kuartal III/2023. Salah satunya Renault yang mengalami penurunan harga saham hingga 7% setelah melaporkan pendapatan yang di bawah ekspektasi hingga akhir September 2023.

Dari sisi komoditas, harga minyak masih melanjutkan penguatannya. Harga brent oil kembali menguat 1% ke US$92,38 per barel dan harga crude oil menguat 1,2% ke US$89,37 per barel pada perdagangan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper