Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengawali perdagangan berkat penguatan saham BREN dengan menanjak ke posisi 6.953 atau naik 0,19 persen pada Rabu (18/10/2023).
IHSG sempat dibuka ke zona merah dengan turun ke level terendah 6.930. Meski demikian, indeks komposit mampu memantul ke level teratasnya di 6.959. Adapun penguatan disebabkan oleh transaksi investor yang mencapai Rp1,3 triliun dalam 15 menit perdagangan.
Selain itu ada 2,5 triliun saham yang berpindah dalam 192.737 kali transaksi. Terdapat 201 saham yang menguat, 201 saham yang melemah dan 213 sisanya mengalami stagnansi.
Diantara beberapa saham yang menguat, BREN menjadi yang paling diburu dengan kenaikan 16% ke Rp4.000. Nilai transaksi investor diperkirakan mencapai Rp300 miliar.
Tempat kedua adalah saham BBRI yang mengakumulasikan nilai transaksi Rp75 miliar dengan kenaikan saham 0,5 persen ke Rp5.175.
Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan jika IHSG mampu breakout resistance garis MA (20,50) maka akan mengonfirmasi sinyal breakout dari fase sideways menuju ke fase bullish. IHSG pun diperkirakan bergerak pada kisaran 6.825 hingga 7.000.
Baca Juga
"Namun jika tidak mampu breakout resistance garis MA(20,50) maka berisiko untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA100," ujar Wafi dalam riset, Rabu, (18/10/2023).
Senada dengan Wafi, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, meski berisiko bearish namun IHSG masih berpeluang dapat menguji resisten fibonacci di level 6.967 untuk skenario terbaik hari ini.
"Level support IHSG berada di 6.840, 6.804, 6.747 dan 6.747, sementara level resistennya di 7.016, 7.058 dan 7.128. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral," ujar Ivan dalam riset pada Rabu, (18/10/2023).
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko mengalami penguatan terbatas ke level 7.000 sampai dengan akhir tahun.
BRI Danareksa Sekuritas menurunkan target IHSG menjadi 7.000 setelah sebelumnya yakin IHSG dapat menyentuh level 7.800 hingga akhir tahun. Penurunan target IHSG dilatarbelakangi oleh peningkatan risiko eksternal dan kekhawatiran belanja konsumen kuartal III/2023 yang melemah.
Analis BRI Danareksa Erindra Krisnawan menjelaskan risiko eksternal terkait dengan harga minyak mentah yang tetap tinggi di kuartal IV/2023 menyebabkan target IHSG diturunkan hingga 800 poin.
“Kami menurunkan target IHSG 2023 menjadi 7,000 berdasarkan PE 13,3 kali,” katanya dalam rise, dikutip Selasa (17/10/2023).
Sepanjang kuartal IV/2023, pasar khawatir akan belanja fiskal pemerintah akan mundur menjadi di semester I/2024. Adapun saham yang menjadi rekomendasi BRI Danareksa adalah MEDC dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp1.900 per saham.
Prediksi IHSG dari BRI Danareksa Sekuritas sejalan dengan beberapa sektor pilihan yang dianggap mampu menopang geraknya di kuartal IV/2023. BRI memproyeksikan sektor telekomunikasi, energi (migas dan batu bara) serta bank-bank tertentu yang akan menentukan posisi IHSG akhir tahun.
BRI Danareksa dan perkiraan konsensus saat ini memproyeksikan Earning per Share (EPS) IHSG akan tumbuh 5%-7% dalam 12 bulan ke depan. Hal tersebut disebabkan oleh prediksi laba sepanjang kuartal III/2023 akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Prediksi laba yang baik di kuartal III/2023 dengan sektor yang diperkirakan memiliki pertumbuhan pendapatan positif yaitu perbankan, telekomunikasi, rokok, konsumen dan layanan kesehatan.