Bisnis.com, JAKARTA – PT RHB Sekuritas optimistis menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat ke posisi 7.450 hingga akhir tahun 2023 atau tidak berubah dari perkiraan awal.
Kepala Riset RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya menyebutkan target IHSG yang tidak berubah ditopang oleh perbaikan kondisi ekonomi jelang pemilu 2024. Momentum pemilu diharapkan dapat membuat daya beli masyarakat naik dan mendorong perputaran ekonomi.
“Target IHSG 2023 tetap sama di 7.450, katalis IHSG terutama dari perbaikan kondisi ekonomi jelang pemilu,” katanya kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).
Selain momentum pemilu yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat, musim laporan keuangan kuartal III/2023 dalam waktu dekat juga diprediksi menunjukkan pertumbuhan emiten-emiten secara fundamental.
Meskipun bertaburan sentimen positif dari momentum pemilu, IHSG masih akan dibayangi oleh sentimen negatif The Fed. Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memandang bahwa bank sentral tidak perlu menaikkan lagi suku bunga acuan dan resesi tak akan terjadi.
Presiden Bank Federal Reserve (The Fed) wilayah Atlanta Raphael Bostic mengungkapkan bahwa suku bunga tidak perlu dinaikkan untuk menurunkan inflasi sesuai dengan target.
Baca Juga
Kemudian sentimen negatif juga datang dari perang Israel–Hamas dan fluktuasi pasar yang membuat asing net sell sepanjang 2023.
“Namun, sentimen ini diharapkan teredukasi pada akhir 2023,” jelasnya.
Sementara itu, kata Andrey, terkait tren komoditas energi seperti batu bara yang cenderung naik pada kuartal IV/2023 secara historis, saat ini belum dapat menopang IHSG sehingga disarankan hanya untuk momentum trading.
RHB Sekuritas menyebutkan beberapa sektor pilihan seperti bank, semen dan otomotif.
Pada perdagangan hari ini, Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.939,61. Posisi ini naik 0,63% atau 43,32 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.892 hingga 6.948 pada perdagangan hari ini.
Sebanyak 421,72 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp9,12 triliun dalam 1,30 juta kali transaksi. Adapun saham yang menguat sebanyak 284, saham yang melemah sebesar 236 dan saham stagnan sebanyak 241. Secara akumulasi year-to-date, IHSG masih membukukan return sebesar 1,30 persen.