Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas menurunkan target IHSG menjadi 7.000 setelah sebelumnya yakin IHSG dapat menyentuh level 7.800 hingga akhir tahun. Penurunan target IHSG dilatarbelakangi oleh peningkatan risiko eksternal dan kekhawatiran belanja konsumen kuartal III/2023 yang melemah.
Analis BRI Danareksa Erindra Krisnawan menjelaskan risiko eksternal terkait dengan harga minyak mentah yang tetap tinggi di kuartal IV/2023 menyebabkan target IHSG diturunkan hingga 800 poin.
“Kami menurunkan target IHSG 2023 menjadi 7,000 berdasarkan PE 13,3 kali,” katanya dalam rise, dikutip Selasa (17/10/2023).
Sepanjang kuartal IV/2023, pasar khawatir akan belanja fiskal pemerintah akan mundur menjadi di semester I/2024. Adapun saham yang menjadi rekomendasi BRI Danareksa adalah MEDC dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp1.900 per saham.
Prediksi IHSG dari BRI Danareksa Sekuritas sejalan dengan beberapa sektor pilihan yang dianggap mampu menopang geraknya di kuartal IV/2023. BRI memproyeksikan sektor telekomunikasi, energi (migas dan batu bara) serta bank-bank tertentu yang akan menentukan posisi IHSG akhir tahun.
BRI Danareksa dan perkiraan konsensus saat ini memproyeksikan Earning per Share (EPS) IHSG akan tumbuh 5%-7% dalam 12 bulan ke depan. Hal tersebut disebabkan oleh prediksi laba sepanjang kuartal III/2023 akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Prediksi laba yang baik di kuartal III/2023 dengan sektor yang diperkirakan memiliki pertumbuhan pendapatan positif yaitu perbankan, telekomunikasi, rokok, konsumen dan layanan kesehatan.
“Kami memperkirakan pendapatan logam dan batu bara akan mengalami kontraksi lebih lanjut pada kuartal III/2023, karena sektor-sektor tersebut akan terus menetapkan harga ASP yang lebih rendah, sementara biaya (khususnya batu bara) akan terus berada dalam tren naik,” tulisnya.
Sementara itu pada penutupan perdagangan Sesi I hari ini, Selasa (17/10/2023) IHSG parkir di level 6.914,42 atau naik 0,26%. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di level 6.934,34 hingga 6.892,23. Sebanyak 14,22 miliar saham diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp5,33 triliun dalam 842.478 kali transaksi.
Adapun sebanyak 269 saham naik, 227 saham turun dan 245 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.652,91 triliun.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.