Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Aguan dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencetak pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp1,7 triliun sepanjang kuartal III/2023.
Jumlah tersebut telah mencapai 82% dari target yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini, yakni Rp2,1 triliun diikuti dengan target pertumbuhan sebesar 12 persen.
Pertumbuhan marketing sales PANI relatif stabil secara quarter on quarter (QoQ), dimana pada Kuartal ketiga tahun 2023 PANI membukukan marketing sales sebesar Rp611 miliar.
Capaian prapenjualan sebagian besar disumbangkan oleh kavling tanah komersial, produk-produk komersial termasuk ruko dan rukan, SOHO, gudang, serta diikuti penjualan residensial.
Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma atau Aguan menyatakan perseroan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan serta menjalankan strategi usaha yang telah dirancang, untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
Sebagai tonggak awal, Aguan menuturkan PANI telah mengakuisisi lahan strategis seluas 762 hektare yang terletak di PIK 2 pada 2022. Perseroan juga berkomitmen mengupayakan agar target prapenjualan tahun 2023 terpenuhi 100% hingga akhir tahun.
Baca Juga
“Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK 2 dan profitabilitas yang sustain tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).
Melalui upaya itu, dia berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang berkelanjutan di tiap periode.
“Dan saya sangat optimistis dengan prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” pungkasnya.
Kinerja Pantai Indah Kapuk Dua (PANI)
Sebagai informasi, Pantai Indah Kapuk Dua mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara signifikan sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023 yang telah diaudit, emiten kongsi Grup Agung Sedayu dan Grup Salim ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,24 triliun.
Pendapatan itu melesat ribuan persen dari sebelumnya yang hanya Rp46,73 miliar per semester I/2022. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok yang dihimpun perseroan juga meningkat signifikan, dari Rp12,93 miliar menjadi Rp603,01 miliar.
Alhasil, laba kotor yang dirangkum PANI mencapai Rp639,08 miliar atau naik sekitar 19 kali lipat dari tahun lalu.
Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, laba perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp211,06 miliar, naik 221 kali lipat secara year-on-year (YoY). Adapun laba per saham naik dari Rp2,32 menjadi Rp15,6.