Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan menerbitkan obligasi senilai Rp900 miliar dengan bunga 7,35% dan 8%. Besaran bunga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kupon ORI024.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan meluncurkan Obligasi Negara Ritel seri ORI024, dengan masa penawaran tanggal 9 Oktober 2023 sampai 2 November 2023.
ORI024ditawarkan dengan dua tipe produk, yakni ORI024-T3 untuk tenor tiga tahun dan ORI024-T6 untuk tenor enam tahun. Imbal hasil (kupon) untuk ORI024-T3 sebesar 6,10% per tahun, sementara kupon untuk ORI024-T6 sebesar 6,35% per tahun.
Artinya, obligasi Summarecon memiliki bunga atau kupon lebih tinggi dibandingkan dengan ORI024.
Penerbitan obligasi tahap II tahun 2023 ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan IV dengan target penghimpunan dana sebesar Rp3 triliun. Sebelumnya, perseroan juga telah menerbitkan tahap I tahun 2022 dengan nilai Rp448,45 miliar.
Untuk obligasi yang ditawarkan tahun ini, seri A memiliki nilai sebesar Rp468 miliar dengan bunga sebesar 7,35% per tahun dan jangka waktu selama tiga tahun. Pembayaran bakal dilakukan secara penuh 100 persen dari pokok obligasi pada saat jatuh tempo.
Baca Juga
Sementara itu, obligasi seri B memiliki nilai Rp432 miliar. Surat utang ini dibalut dengan bunga 8% per tahun dan jangka waktu selama lima tahun. Pembayaran obligasi tersebut juga dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.
Jadwal Obligasi Summarecon
- Tanggal Efektif : 30 Juni 2022
- Masa Penawaran Umum : 16 Oktober 2023
- Tanggal Penjatahan : 17 Oktober 2023
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesan : 19 Oktober 2023
- Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik (Tanggal Emisi) : 19 Oktober 2023
- Tanggal Pencatatan Pada BEI : 20 Oktober 2023
Dana yang diperoleh dari penawaran obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 85 persen untuk pengembangan usaha di bidang properti dan sekitar 15 persen sebagai modal kerja perseroan atau anak perusahaan anak untuk kegiatan operasional.
Di sisi lain, Summarecon juga telah meraih penegasan pemeringkatan dari Pefindo terkait penerbitan obligasi ini, sesuai dengan surat No. RTG-121/PEF-DIR/IX/2023 tanggal 13 September 2023. Dalam surat tersebut, penawaran obligasi SMRA meraih peringkat idA+.
Sebagai informasi, Summarecon membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp433,88 miliar pada semester I/2023, naik 70,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menyitir laporan keuangan per 30 Juni 2023, peningkatan laba sejalan dengan capaian pendapatan bersih yang diakumulasikan SMRA sepanjang paruh pertama 2023, yakni Rp2,96 triliun. Angka ini meningkat 8,63 persen year-on-year (YoY).
Perolehan pendapatan itu ditopang oleh penjualan rumah kepada pihak ketiga yang mencapai Rp1,2 triliun atau melesat 47,94 persen secara tahunan. Segmen lain yang meningkat adalah penjualan kavling yang realisasi Rp179,91 miliar, naik 11,27 persen YoY.
Adapun penjualan bangunan komersial, apartemen, dan perkantoran turun pada semester I/2023. Bangunan komersial menurun 44,18 persen menjadi Rp278,17 miliar, apartemen turun 76,66 persen ke Rp54,43 miliar, dan perkantoran melemah 16,12 persen menjadi Rp11,62 miliar.