Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten terafiliasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) seperti TLKM, ASII, ARTO ikut tertekan seiring dengan anjloknya saham GOTO.
Saham GOTO turun 7,46 persen atau 5 poin menjadi Rp62 pada sesi I perdaganan Senin (16/10/2023). Saham GOTO hari ini bergerak di rentang Rp54-66
Level Rp54 merupakan level terendah saham GOTO sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 11 April 2022.
Dengan penurunan ini, saham GOTO tercatat telah turun 32,61% selama sebulan, dan telah melemah 31,87% sejak awal tahun hingga hari ini atau secara year to date (YTD).
Turunnya saham GOTO ini turut menggerus kapitalisasi pasar GOTO. Saat ini, kapitalisasi pasar GOTO tercatat berada pada posisi Rp74,49 triliun.
Sementara itu, level tertinggi saham GOTO secara year to date terjadi pada harga Rp147 per saham. Pada tahun ini, saham GOTO belum bisa kembali ke harga pencatatannya pada level Rp338 per saham.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Bloomberg Terminal, dari 35 analis, sebanyak 25 analis atau 71,4% analis merekomendasikan buy untuk saham GOTO.
Beberapa analis yang merekomendasikan buy tersebut datang dari Indo Premier Sekuritas dengan target price Rp125 per saham, BRI Danareksa Sekuritas dengan TP Rp150 per saham, Mandiri Sekuritas dengan TP Rp130 per saham, dan BNI Sekuritas dengan TP Rp130 per saham.
Kemudian, sebanyak 7 analis merekomendasikan hold. Rekomendasi hold ini datang dari Morgan Stanley dengan TP Rp121 per saham, dan Bernstein dengan TP Rp115.
Selanjutnya yakni rekomendasi sell datang dari tiga analis. Macquarie memberikan rekomendasi sell dengan target harga Rp84 per saham, dan Morningstar dengan TP Rp75 per saham.
Emiten Afiliasi GOTO
Berdasarkan penelusuran Bisnis, terdapat setidaknya terdapat 6 emiten yang terafiliasi dengan GoTo, yakni ASII dan TLKM yang menjadi investor di GoTo, sedangkan ARTO, MPPA, MLPL, dan BIRD menjadi emiten yang sahamnya turut dipegang oleh GoTo. Sejumlah saham emiten tersebut ikut tertekan seiring dengan penurunan saham GOTO dan IHSG.
PT Astra International Tbk. (ASII)
Konglomerasi PT Astra International Tbk tercatat menjadi salah satu investor yang menyuntikkan modal ke GoTo. Berdasarkan keterbukaan terakhir, hingga 2019, ASII diketahui telah menyuntik GoTo sebanyak US$250 juta atau setara Rp3,57 triliun (kurs Rp14.300).
Hari ini sesi I, saham ASII turun 1,67 persen atau 100 poin menjadi Rp5.875. Sepanjang 2023, saham ASII masih naik 3,07 persen.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
PT Telkom Indonesia (TLKM) tercatat menjadi investor GoTo melalui anak perusahaan yaitu Telkomsel. TLKM telah melakukan injeksi modal ke Gojek sebanyak 2 kali dengan nilai masing-masing sebesar US$150 juta atau setara Rp2,14 triliun.
Terkini saham TLKM turun 1,04 persen atau 40 poin ke Rp3.810. Kapitalisasi pasar Telkom pun tergerus, disalip emiten Prajogo Pangestu BREN.
Adapun, emiten yang sahamnya dipegang oleh GoTo, di antaranya:
PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham 9 Februari 2022, PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) memiliki 21,4 persen saham ARTO. Terkini saham ARTO turun 0,62 persen atau 10 poin menjadi Rp1.610. Sepanjang 2023, saham ARTO turun 56,72 persen.
PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham 7 Maret 2022, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) memiliki 6 persen saham MPPA. GoTo ikut berpartisipasi dalam penambahan modal MPPA via rights issue pada kuartal IV/2021.
Saham pengelola Hypermart ini turun 4,23 persen atau 3 poin menjadi Rp68 pagi ini. Sepanjag 2023, saham afliasi Grup Lippo tersebut turun 46,88 persen.
PT Multipolar Tbk. (MLPL)
GoTo dilaporkan membeli 4,8 persen saham MLPL pada Oktober 2021, tetapi tak terlihat sebagai pemilik saham besar dalam Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham terbaru.
Pagi ini, saham MLPL turun 1,19 persen menjadi Rp83. Sepanjang tahun berjalan, saham MLPL terkoreksi 25,89 persen.
PT Blue Bird Tbk. (BIRD)
Gojek memborong 4,33 persen saham BIRD pada harga Rp 3.800 per lembar saham pada 2020. Jumlah yang dibayar Gojek untuk menjadi pemegang saham Bluebird adalah Rp 411 miliar.
Terkini saham BIRD stagnan di posisi Rp2.100. Sepanjang 2023, saham BIRD naik 48,94 persen.