Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali menyentuh level all time low pada level Rp59 per saham hingga pukul 09.50 WIB pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/10/2023).
Mengutip RTI Business, saham GOTO tercatat diperdagangkan pada rentang Rp59-Rp66 per saham hari ini. Level Rp59 merupakan level terendah saham GOTO sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 11 April 2022.
Dengan penurunan ini, saham GOTO tercatat telah turun 34,78% selama sebulan, dan telah melemah 34,07% sejak awal tahun hingga hari ini atau secara year to date (YTD).
Turunnya saham GOTO ini turut menggerus kapitalisasi pasar GOTO. Saat ini, kapitalisasi pasar GOTO tercatat berada pada posisi Rp73,29 triliun.
Sementara itu, level tertinggi saham GOTO secara year to date terjadi pada harga Rp147 per saham. Pada tahun ini, saham GOTO belum bisa kembali ke harga pencatatannya pada level Rp338 per saham.
Sebagaimana diketahui, GOTO tercatat baru saja melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. GOTO menerbitkan sebanyak 17,04 miliar saham baru seri A, dengan pencatatan saham baru hasil private placement dilakukan pada Rabu (11/10/2023).
Baca Juga
Saham private placement ini membuat saham GOTO bertambah menjadi 1,2 triliun saham, dari sebelumnya 1,18 triliun saham. Hal tersebut membuat GOTO menjadi emiten dengan jumlah saham terbanyak di Bursa.
Berdasarkan data dari Bloomberg Terminal, dari 35 analis, sebanyak 25 analis atau 71,4% analis merekomendasikan buy untuk saham GOTO. Beberapa analis yang merekomendasikan buy tersebut datang dari Indo Premier Sekuritas dengan target price Rp125 per saham, BRI Danareksa Sekuritas dengan TP Rp150 per saham, Mandiri Sekuritas dengan TP Rp130 per saham, dan BNI Sekuritas dengan TP Rp130 per saham.
Kemudian, sebanyak 7 analis merekomendasikan hold. Rekomendasi hold ini datang dari Morgan Stanley dengan TP Rp121 per saham, dan Bernstein dengan TP Rp115.
Selanjutnya yakni rekomendasi sell datang dari tiga analis. Macquarie memberikan rekomendasi sell dengan target harga Rp84 per saham, dan Morningstar dengan TP Rp75 per saham.
Sebelumnya, Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan saham GOTO yang masih betah berada dalam zona merah diakibatkan oleh investor yang masih bersikap wait and see terhadap komitmen investasi dari IFC dan Franke & Co.
"Investor masih bersikap wait and see sambil menunggu kinerja GOTO apakah akan positif dari investasi ini," kata Andhika, Kamis (5/10/2023).
Selain itu, kata Andhika, investor juga masih melihat The Fed yang masih akan menaikkan suku bunga yang menjadi sentimen negatif untuk sektor teknologi.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan secara teknikal pergerakan GOTO dalam timeframe mingguan (weekly), dengan pergerakannya masih berada pada fase downtrendnya dan telah menembus support krusialnya di Rp81 per saham.
"Koreksi dari GOTO ini masih didominasi oleh volume penjualan dan pergerakan indikator MACD dan Stochastic masih berada di area negatifnya dan belum menunjukkan tanda pembalikan arah atau penguatan," kata Herditya, dihubungi Kamis (12/10/2023).
Adapun Herditya merekomendasikan untuk wait and see terhadap saham GOTO.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.