Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 27 Perusahaan Antre IPO di BEI, 11 Perusahaan Aset Skala Besar

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak 27 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak 27 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga 13 Oktober 2023, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. BEI juga mencatat sampai 13 Oktober 2023, telah tercatat 73 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, dengan dana dihimpun sebanyak Rp53,1 triliun.

Apabila seluruh 27 perusahaan tersebut dapat melantai di BEI tahun ini, maka BEI akan kedatangan 100 perusahaan baru tahun ini.

"Dari 27 calon perusahaan tercatat tersebut, sebanyak 11 perusahaan merupakan perusahaan aset skala besar atau di atas Rp250 miliar," kata Nyoman, Jumat (13/10/2023).

Sementara itu, satu perusahaan merupakan perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar, dan 15 perusahaan merupakan perusahaan aset skala menengah atau aset di antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. 

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan dari 40 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perusahaan yang bergerak pada sektor basic materials, consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, energy, dan infrastructure merupakan sektor yang paling banyak berada dalam pipeline, masing-masing berjumlah 4 calon perusahaan tercatat.

Sementara itu, 1 perusahaan dari sektor healthcare, 3 perusahaan dari sektor industrials, dan 3 perusahaan dari sektor teknologi. 

Nyoman juga mengatakan hingga saat ini telah diterbitkan 98 emisi dari 55 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), dengan dana yang dihimpun sebesar Rp98,2 triliun. Sementara itu, sampai 13 Oktober 2023, terdapat 12 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline. 

Adapun untuk rights issue, BEI mencatat telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp37,3 triliun hingga 13 Oktober 2023. Saat ini, kata Nyoman, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper