Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) anjlok ke bawah Rp80 setelah resmi melaksanakan Penambahan Modal dengan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau private placement.
Pada perdagangan Rabu (11/10/2023), saham GOTO turun 3,66 persen atau 3 poin menjadi Rp79. Sepanjang sesi, saham GOTO bergerak di rentang Rp79-Rp83. Saham GOTO pun mencapai level terendahnya pada 2023.
Kapitalisasi pasar GOTO semakin menciut menjadi Rp94,91 triliun. Sepanjang 2023, saham GOTO sudah turun 13,19 persen.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/10/2023), penerbitan saham baru yang dilakukan GOTO membuat total saham ditempatkan dan disetor penuh setelah private placement mencapai 1,2 triliun lembar.
Dalam aksi korporasi tersebut, International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group menjadi investor. Tidak hanya IFC, ada pula firma investasi asal AS yaitu Franke & Company yang akan menjadi investor GOTO.
Nilai investasi dalam aksi korporasi kali ini mencapai US$150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Mengacu pada dokumen siaran pers yang dipublikasikan perseroan, IFC akan menggelontorkan dana sebesar US$125 juta sedangkan sisanya US$25 juta didapat dari Franke & Company.
Baca Juga
Investasi strategis IFC di GOTO turut merefleksikan visi peningkatan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini pun menegaskan posisi perseroan dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.
Selain itu, para pihak akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini seiring dengan data yang menyebutkan 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan.
“Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka,” ujar Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Jadwal pelaksanaan private placement GOTO
- Pengumuman rencana private placement: 3 Oktober 2023
- Pelaksanaan private placement: 10 Oktober 2023
- Pencatatan saham baru hasil private placement kepada BEI: 11 Oktober 2023
- Pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement: 12 Oktober 2023
Dana yang dihimpun oleh GOTO dari aksi korporasi tersebut, sebagaimana telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan tahun 2023, akan dimanfaatkan untuk modal kerja perseroan dan anak-anak perusahaannya.
Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bersama-sama bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan obligasi bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings (22) Limited kepada investor.
Rekomendasi Saham GOTO
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, kondisi yang masih rugi bersih sampai dengan Juni 2023 menjadi salah satu faktor yang menahan pergerakan harga GOTO. Di samping itu, perkembangan kompetitor dan masuknya kompetitor baru dikhawatirkan menggerus pangsa pasar GOTO.
Tidak hanya itu, kondisi suku bunga tinggi saat ini menyebabkan kondisi expected return atau imbal balik yang diantisipasi investor terhadap saham-saham teknologi juga meningkat. Pasalnya, imbuh Alrich, kondisi suku bunga tinggi turut mendorong kenaikan yield obligasi Pemerintah. Yield tersebut merupakan salah satu komponen utama yang digunakan dalam menghitung expected return.
“Saat ini, GOTO sebetulnya sudah berada dalam jalur yang tepat. Upaya-upaya efisiensi berhasil menekan laba kotor (EBITDA) negatif secara signifikan dalam beberapa kuartal terakhir. GOTO menargetkan EBITDA positif di 2023 ini.” kata Alrich kepada Bisnis, Jumat (6/10/2023).
Alrich menambahkan, di samping upaya-upaya efisiensi, GOTO juga terus mengembangkan inovasi layanan dan loyalty program untuk meningkatkan nilai transaksi dan loyalitas pengguna jasa berbagai layanan GOTO.
Dihubungi secara terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyebutkan harga saham GOTO yang terus berada di bawah Rp90 disebabkan oleh sentimen negatifnya. Di mana emiten tersebut masih tertekan karena rugi belum berhasil mencetak laba.
“Terlihat sektor Teknologi selama tahun ini secara Year to Date (YTD) adalah sektor paling buruk. Ditambah emiten seperti GOTO, karena Big Caps, menjadi pemberat sektor tersebut. Terlihat secara YTD per 5 Oktober 2023, GOTO sudah turun sebesar 7,7 persen.” jelas Arjun kepada Bisnis, Jumat (6/10/2023). (Daffa Naufal Ramadhan)
______
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.