Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) resmi berubah nama menjadi PT ESSA Industries Indonesia Tbk. Hal tersebut berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu 4 Oktober 2023.
"Perubahan tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No: AHU-0061148.AH.01.02 Tahun 2023 tertanggal 9 Oktober 2023," kata Corporate Secretary ESSA Shinta D.U. Siringoringo dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (10/10/2023).
Oleh sebab itu, lanjut Shinta, per 9 Oktober 2023 seluruh kegiatan perseroan dilakukan dengan nama PT ESAA Industries Indonesia Tbk. Dan nama emiten saham perseroan tidak berubah yaitu "ESSA".
Adapun, seluruh hak dan kewajiban, perjanjian, perikatan, pesanan pembelian, pesanan layanan dan korespondensi atau segala bentuk dokumentasi yang dimasukan ke dalam atau diterbitkan oleh perseroan sebelum tanggal efektif di atas, akan tetap sah dan mengikat.
Sebagai informasi, ESSA mencatatkan pendapatan sebesar US$87,8 juta atau setara Rp1,28 triliun (kurs tengah BI Rp14.661 per dolar AS) pada kuartal pertama 2023.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, pendapatan tersebut turun 45 persen YoY dari US$159 juta. Sementara EBITDA sebesar US$22,5 juta setara Rp329,87 miliar, turun 67 persen YoY pada laporan kuartal pertama 2023.
Baca Juga
Penurunan pendapatan ini turut menggerus laba bersih ESSA sebesar 88 persen. Pada kuartal I/2023 ESSA mencatatkan laba bersih US$3 juta setara Rp43,98 miliar, padahal periode yang sama tahun lalu mencapai US$26 juta setara Rp381,18 miliar.
Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa Shinta D.U Siringoringo menjelaskan pendapatan yang lebih rendah terutama karena harga komoditas yang lebih rendah serta penutupan dan pemeliharaan terjadwal pabrik amoniak yang selama 3 minggu.
"Pabrik amoniak telah beroperasi dengan produktivitas yang optimal dan efisien setelah berhasil menyelesaikan kegiatan pemeliharaannya," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023).
Harga amoniak global melemah pada kuartal I/2023, terutama pada Maret seiring harga energi global yang kembali normal, sementara jumlah permintaan masih dalam pemulihan secara bertahap.