Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan kelapa sawit PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp198 per saham.
Calon emiten yang akan menggunakan kode saham PTPS tersebut berencana menerbitkan sebanyak-banyak 450 juta saham baru dengan nominal sebesar Rp20 per saham.
Jumlah tersebut setara dengan 20,76 persen dari modal disetor penuh dan ditempatkan setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham. Dengan demikian, perusahaan berpeluang meraih dana sebesar Rp89,10 miliar.
Selain itu, bersamaan dengan IPO, PTPS juga akan menerbitkan 225 juta waran seri I secara gratis bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang dua saham baru berhak untuk mendapatkan satu waran seri I yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk dapat membeli satu saham pada kisaran harga pelaksanaan sebesar Rp218 hingga Rp226. Maka, dana yang dapat diraih dari pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyak adalah Rp50,85 miliar.
Sementara itu, terkait rencana penggunaan dana hasil penawaran umum, PTPS akan mengalokasikan 50 persen dana untuk pembangunan pabrik pengelolaan kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 10 ton per jam.
Baca Juga
Kemudian, sisa dana sekitar 50 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja seperti pembelian tandan buah segar (TBS), pemeliharaan jalan, peralatan produksi, hingga pembelian traktor.
Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan perseroan untuk keperluan modal kerja.
PTPS berdiri sejak tahun 1980 yang memiliki lahan perkebunan Kelapa Sawit pada 2 lokasi yaitu Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin dan Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Palembang, Sumatera Selatan.
Pada 1981, PTPS memulai usahanya di bidang perkebunan karet dan jagung serta peternakan dan perikanan. Sering semakin meningkatnya tren permintaan terhadap CPO, pada tahun 2003 PTPS memulai penanaman bibit kelapa sawit di lahan seluas 12,5 ha kemudian Perseroan memutuskan untuk fokus pada pengembangan kelapa sawit hingga saat ini dengan total luas izin lokasi sebesar 1.180,39 ha, total luas lahan 1.205,52 ha terdiri dari lahan berstatus HGU 882,58 ha dan APH 322,94 ha.
Jumlah produksi hekatr per ahun 2022 sebesar 30.059 ton TBS. Adapun luas lahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) PTPS adalah sebesar 94,89 ha atau sebesar 8,70 persen dan luas lahan Tanaman Menghasilkan (TM) 995,75 Ha atau 94,89 persen.
Indikasi Jadwal IPO Pulau Subur (PTPS):
- Masa penawaran awal (bookbuilding): 20-22 September 2023
- Tanggal efektif: 29 September 2023
- Masa penawaran umum perdana saham: 3-5 Oktober 2023
- Tanggal penjatahan: 5 Oktober 2023
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 6 Oktober 2023
- Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI): 9 Oktober 2023