Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing terpantau memburu sejumlah saham seperti BBNI, ASII hingga ANTM sepanjang 9 bulan atau periode Januari-September 2023. Pada saat bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir pekan.
Sepanjang 9 bulan 2023, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham paling laris diborong asing dengan net foreign buy senilai Rp6,1 triliun. Kinerja saham BBRI masih naik 5,77 persen secara ytd dan parkir di level Rp5.225 per saham.
Selanjutnya, emiten Grup Salim, Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi incaran investor dengan net buy Rp2,7 triliun ytd. Saham ICBP juga mencatatkan penguatan 10,75 persen ytd ke level Rp11.075 per saham.
Emiten bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga menjadi salah satu saham yang paling diburu investor asing. Tercatat beli bersih asing sebesar Rp2,3 triliun untuk saham BBNI. Sedangkan secara year to date, saham BBNI naik 11,92 persen dan berada di level Rp10.325 per saham.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga menjadi saham incaran asing sepanjang 2023 dengan net buy Rp1,8 triliun. Kendati demikian, saham GOTO masih mencatatkan pelemahan sebesar 6,59 persen dan berada di level Rp85 per saham.
Kemudian, saham emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang masing-masing diborong asing sebanyak Rp1,4 triliun dan Rp1 triliun. Secara ytd, saham BUMI masih mencatatkan penurunan kinerja sebesar 14,91 persen sementara BRMS memberikan return sebesar 33,33 persen.
Baca Juga
PT Astra International Tbk. (ASII) juga tercatat menjadi saham yang dikoleksi investor asing sebanyak Rp1,1 triliun. Saham ASII naik 9,21 persen secara year to date dan parkir di level Rp6.225 per saham.
Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga diburu asing dengan net buy Rp963,9 miliar, diikuti saham milik keluarga Punjabi, PT MD Pictures Tbk. (FILM) yang diborong asing senilai Rp918,7 miliar. Meski demikian, saham MDKA terkoreksi 30,10 persen ytd, sedangkan saham FILM melesat 54,45 persen ytd.
Terakhir saham emiten pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dikoleksi asing sebanyak Rp793,2 miliar ytd. Saham ANTM saat ini berada di level Rp1.815 per saham atau turun 8,56 persen year to date.
10 saham favorit investor asing pada 2023:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI): Rp6,1 triliun
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP): Rp2,7 triliun
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI): Rp2,3 triliun
4. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO): Rp1,8 triliun
5. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI): Rp1,4 triliun
6. PT Astra International Tbk. (ASII): Rp1,1 triliun
7. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS): Rp1 triliun
8. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Rp963,7 miliar
9. PT MD Pictures Tbk. (FILM): Rp918,7 miliar
10. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM): Rp793,2 miliar.
Target Saham Stock Split Saham BBNI
Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus menunjukkan kenaikan, ditambah oleh rencana stock split atau pemecahan harga saham yang membuat BBNI terus ramai transaksi.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, volume yang solid dari saham BBNI masih mendukung penguatan lanjutan. Namun, potensi penguatan cenderung terbatas.
“Volume yang solid masih mendukung penguatan lanjutan. Namun mempertimbangkan MFI dan Stochastic RSI yang sudah di overbought area, potensi penguatan cenderung terbatas.” kata Alrich.
Artinya, berdasarkan MFI dan Stochastic RSI saham BBNI telah mengalami terlalu banyaknya pembelian. MFI atau Money Flow Index adalah osilator momentum yang digunakan untuk mengukur aliran masuk dan keluar uang dalam suatu aset.
Sementara itu, Stochastic RSI merupakan indikator yang perhitungannya menggunakan rumus stochastic oscillator, tetapi menggunakan data Relative Strength Index (RSI). RSI sendiri adalah indikator teknikal yang dapat mengukur kekuatan dan momentum dari pergerakan harga sebuah aset atau sekuritas dalam suatu periode.
Rencana stock split atau pemecahan harga saham yang akan dilakukan oleh BBNI menjadi sentimen poitif yang terus mendorong saham tersebut. Selain itu, tentunya keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk tetap menahan suku bunga acuan di level 5,5 persen.
Alrich menambahkan, sentimen Utama pada sektor perbankan saat ini terkait dengan kebijakan suku bunga The Fed pada The Federal Open Market Committee (FOMC) minggu lalu, yakni 19-20 september 2023.
Jika tidak ada kenaikan tingkat suku bunga atau tetap bertahan di level 5,5 persen, akan memberikan dampak positif secara keseluruhan, khususnya perbankan. Sebaliknya, jika ternyata tingkat suku bunga dinaikkan, akan menjadi sentimen negatif secara keseluruhan, khususnya perbankan.
Target resistance atau batas atas harga saham BBNI berada di level Rp10.450—Rp10.650. Alrich mengimbau investor untuk mewaspadai normal pullback jika penguatan mulai tertahan di level tersebut. Pullback merupakan harga saham yang tengah bergerak menyentuh titik resistance, dan akan segera kembali turun menuju titik support atau batas bawah harga.
Menurutnya target harga saham BBNI berada di rentang Rp10.450—Rp10.650.