Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, Investor Cerna Ekonomi AS Jelang Rilis Data Inflasi

Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (28/9/2023), investor cerna data ekonomi terbaru jelang aporan inflasi utama.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (28/9/2023), karena investor mempertimbangkan sekumpulan data ekonomi terbaru dan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah terhenti menjelang laporan inflasi utama.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 116,07 poin atau 0,35 persen, menjadi menetap di 33.666,34 poin. Indeks S&P 500 bertambah 25,19 poin atau 0,59 persen, menjadi berakhir di 4.299,70 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 108,43 poin atau 0,83 persen, menjadi ditutup di 13.201,28 poin.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, kelompok jasa komunikasi terkerek 1,2 persen, sementara sektor material menguat 1,0 persen. Sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga merosot 2,2 persen, melanjutkan penurunannya baru-baru ini.

S&P 500 telah turun lebih dari 6,0 persen sejak akhir Juli, tetapi tetap naik sekitar 12 persen pada tahun 2023.

Investor juga mengamati perkembangan di Washington untuk melihat apakah anggota parlemen AS dapat menghindari penutupan pemerintahan.

Pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah baru-baru ini ke level tertinggi dalam 16 tahun telah membayangi pasar saham, yang telah mundur setelah Federal Reserve pekan lalu mengisyaratkan prospek suku bunga jangka panjang yang hawkish.

Patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang berhenti di sekitar 4,6 persen membawa "kelegaan," kata Matt Stucky, manajer portofolio senior di Northwestern Mutual Wealth Management Co dikutip Antara.

“Pasar secara umum dalam beberapa hari terakhir benar-benar bergejolak,” katanya.

"Sedikit reli yang berlawanan dengan tren diperkirakan akan terjadi setelah tiga atau empat hari negatif yang cukup tajam."

Data menunjukkan perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid pada kuartal kedua.

Pembacaan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal naik sedikit pada minggu lalu dan penurunan kontrak pembelian rumah yang ada pada Agustus lebih tinggi dari perkiraan.

Investor menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat untuk mengetahui pandangan terbaru mengenai inflasi.

“Ini adalah data AS yang paling penting minggu ini, dan ada antisipasi yang berkembang bahwa data tersebut tidak akan menjadi terlalu panas,” kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco.

Di Washington, Senat AS yang dipimpin oleh Partai Demokrat terus maju dengan rancangan undang-undang pendanaan sementara bipartisan yang bertujuan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah untuk keempat kalinya dalam satu dekade.

Dewan Perwakilan Rakyat bersiap untuk melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang belanja Partai Republik yang partisan, namun tidak ada peluang untuk menjadi undang-undang.

Dalam berita perusahaan, saham Micron Technology jatuh 4,4 persen setelah perusahaan cip tersebut memperkirakan kerugian lebih besar dari perkiraan para analis.

Saham Accenture merosot 4,3 persen setelah perusahaan layanan TI tersebut memperkirakan pendapatan setahun penuh dan pendapatan kuartal pertama di bawah target Wall Street.

Saham-saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan rasio 2,2 banding 1 di NYSE, dengan sekitar 10,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,3 miliar selama 20 sesi terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper