Bisnis.com, Jakarta – UBS Sekuritas mengganti status rekomendasi dari netral menjadi beli bagi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akibat pelemahan yang terjadi selama 6 bulan.
UBS Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 130 per saham untuk periode 12 bulan ke depan atau mengindikasikan adanya potensi kenaikan sebesar 49 persen dibandingkan dengan penutupan harga saham kemarin di Rp87.
Tren koreksi harga saham yang terjadi dinilai oleh UBS telah membuat valuasi saham GOTO menjadi lebih atraktif. Hal inilah yang mendasari mengapa UBS mengupgrade rekomendasi untuk saham GOTO jadi buy.
“Dengan harga saham yang turun lebih dari 20 persen dalam 3 bulan terakhir, GOTO diperdagangkan setara dengan EV/sales 1,9 kali vs. Grab dan Sea pada 2,3 kali dan 1,2 kali untuk 2024, yang kami yakini menarik mengingat kehadirannya di berbagai segmen Internet Indonesia,” tulis tim riset UBS Sekuritas dalam laporan risetnya, Rabu (27/9/2023).
Tim riset UBS Sekuritas juga melihat adanya perbaikan dari sisi transaksi atau yang lebih dikenal dengan Gross Transaction Value (GTV) setelah mengalami perlambatan di kuartal II/2023. Maka itu, UBS mengganti rekomendasi karena meyakini adanya peluang perbaikan kinerja ke depan.
Mereka berpendapat pangsa pasar GOTO di segmen food delivery juga mengalami kenaikan 2,3 poin persentase di bulan Agustus 2023. Dengan kondisi tersebut, maka market share GOTO menjadi 50,2 persen untuk di segmen ini.
Baca Juga
Volume pesanan harian Gojek naik 4 persen secara bulanan di Agustus sementara itu kompetitornya Grab mengalami penurunan sebesar 5,4 persen bulanan. Pada saat yang sama, nilai rata-rata transaksi pesanan atau Average Order Value (AOV) Gojek turun 1,8 persen secara bulanan sedangkan Grab tetap flat.
“Semua ini berarti bahwa tidak hanya Gojek yang mengambil pangsa pasar volume tetapi juga pangsa pasar GMV pada bulan Agustus dari Grab," tulis UBS dalam risetnya.
UBS juga turut menyoroti tingkat monetisasi GOTO. Biaya pengiriman Gojek apabila dilihat dari persentase terhadap AOV juga naik 40bps menjadi 12,7 persen, mempersempit kesenjangan dengan AOV yang dimiliki Grab sebesar 14,5 persen.
Secara keseluruhan, UBS semakin konstruktif terhadap GoTo seiring dengan kinerja segmen on-demand yang menunjukkan hasil awal yang positif terhadap pangsa pasarnya.
“Mengingat tren ini, kami memperkirakan GTV on-demand secara kuartalan akan kembali tumbuh pada kuartal III-2023 setelah turun di kuartal I dan II degan perbaikan secara tahunan mulai dari kuartal IV-2023 dan seterusnya” tegas UBS.
Sementara itu berdasarkan konsesus analis Bloomberg yang dipimpin oleh 11 sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp3.224. Hanya ada 5 sekuritas yang merekomendasikan tahan dan 2 sekuritas merekomendasikan beli.
Diantara sekuritas-sekuritas yang merekomendasikan beli adalah JP Morgan dengan target Rp2.700. Lalu Citibank Sekuritas mencapai Rp4.200. Terakhir adalah Morgan Stanley Rp3.502 per saham.