Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Erick Thohir soal Target Dividen BUMN 2024 Rp85,8 Triliun

Kenaikan setoran dividen BUMN 2024, yang masuk ke dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), turut mengungkit target Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Pada pertemuan itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir melaporkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menyusul dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Pada pertemuan itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir melaporkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menyusul dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa target dividen 2024 sebesar Rp85,8 triliun akan menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah, yang pernah diberikan perusahaan-perusahaan pelat merah kepada negara. 

“Jadi kalau memang tercapai, itu sejarah lagi, yang tahun ini Rp80 triliun, tahun depan jadi Rp85 triliun, itu kan sejarah dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023). 

Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI sepakat menaikkan target setoran dividen BUMN untuk tahun 2024 menjadi Rp85,8 triliun.

Jumlah itu meningkat Rp5 triliun dibandingkan dengan target sebelumnya yang tertuang dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2024 yakni Rp80,8 triliun.

“Pendapatan dari kekayaan negara yang dipisahkan yaitu terutama dividen BUMN dinaikkan targetnya, dari Rp80,8 triliun menjadi Rp85,8 triliun untuk tahun 2024,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, pekan lalu.

Sri Mulyani menuturkan bahwa kenaikan setoran dividen BUMN, yang masuk ke dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), turut mengungkit target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sebelumnya Rp473 triliun menjadi Rp492 triliun.

Selain setoran dividen BUMN, kenaikan target PNBP juga berasal dari meningkatnya target pendapatan sumber daya alam menjadi Rp207,7 triliun, atau naik Rp9,9 triliun. Adapun PNPB lainnya naik dari sebelumnya Rp111 triliun menjadi Rp115,1 triliun.

“Dengan demikian, target PNBP untuk tahun 2024 naik dari Rp473 triliun menjadi Rp492 triliun atau naik Rp19 triliun,” pungkas Sri Mulyani.

Sebelumnya, berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2024, pemerintah menetapkan target setoran dividen BUMN sebesar Rp80,8 triliun. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan outlook 2023 yang mencapai Rp81,5 triliun.

Pemerintah menyatakan penurunan itu mempertimbangkan dinamika kondisi global dan stabilitas politik, yang dinilai dapat mempengaruhi kinerja perekonomian domestik. Alhasil, kondisi tersebut diperkirakan berdampak terhadap kinerja keuangan BUMN pada 2023.

Sementara itu, sampai dengan Juli 2023, Kementerian Keuangan mencatat setoran dividen telah mencapai Rp60,23 triliun. Jumlah tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 58,87 persen year-on-year dan sudah mencapai 122,68 persen dari target tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper