Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Jelang Laporan Inflasi AS, Saham Tambang ADRO, AMMN, UNTR Cuan

IHSG ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 6.935,47 pada perdagangan Rabu (13/9/2023) jelang laporan inflasi AS.
IHSG ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 6.935,47 pada perdagangan Rabu (13/9/2023) jelang laporan inflasi AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG ditutup menguat tipis 0,02 persen ke level 6.935,47 pada perdagangan Rabu (13/9/2023) jelang laporan inflasi AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,02 persen ke level 6.935,47 pada perdagangan Rabu (13/9/2023). IHSG ditutup menguat setelah sepanjang hari berada dalam zona merah dan menjelang laporan inflasi AS.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 1,5 poin dan sempat mencapai level terendah 6.903 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level tertinggi IHSG hari ini berada di level 6.944.

Kapitalisasi pasar IHSG mencapai ke Rp10.292 triliun. Terdapat 234 saham menguat, 298 saham berakhir di zona merah, dan 221 saham stagnan.

Saham PT Sinergi Inti Andalan Tbk. (INET) menjadi saham top gainers hari ini dengan naik 34,44 persen ke level Rp242.

Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) ditutup menguat 0,43 persen ke level Rp5.825 hari ini. Saham AMMN ditutup menguat setelah diperdagangkan pada zona merah sepanjang sesi I.

Selain AMMN, saham tambang lainnya seperti UNTR dan ADRO juga naik masing-masing 0,37 persen dan 1,78 persen ke level Rp27.175 dan 2.860. 

Adapun saham-saham dengan market cap besar lainnya seperti BBCA, BMRI, dan GOTO ditutup melemah hari ini. Saham BBCA turun 0,27 persen ke level Rp9.075 per saham. 

Kemudian, saham BMRI merosot 0,43 persen ke level Rp5.850, dan saham GOTO turun 1,14 persen ke level Rp87 per saham hari ini. 

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen terhadap pergerakan IHSG hari ini datang dari sikap pelaku pasar yang khawatir mengenai risiko kenaikan inflasi akibat kenaikan harga minyak. 

"Investor juga bersikap hati-hati menjelang laporan utama inflasi AS," tutur tim riset Pilarmas Sekuritas. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pergerakan IHSG pekan ini dibayangi oleh antisipasi sejumlah data ekonomi penting. 

Dari eksternal, inflasi AS diperkirakan naik ke 3,6 persen yoy di Agustus 2023 dari 3,2 persen yoy di Juli 2023. Kenaikan inflasi ini kembali memicu spekulasi kenaikan The Fed Rate di FOMC November 2023. 

Terkait kebijakan moneter, The Fed dijadwalkan rilis hasil FOMC di 20 September 2023 dan ECB dijadwalkan merilis hasil pertemuan pada 14 September 2023.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi penurunan nilai ekspor dan impor di Agustus 2023 yang diperkirakan lebih dalam dibanding penurunan di Juli 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper