Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke 6.917,34 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023). Meskipun terdapat pelemahan indeks, saham AMMN, MEDC, dan BMRI terpantau masuk ke dalam daftar saham paling laris siang ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG naik 0,24 persen atau 16,62 poin ke level 6.917,34 pada perdagangan siang ini. IHSG bergerak pada rentang 6.903,23 sampai 6.944,82 sepanjang sesi.
Terdapat 218 saham menguat, 283 saham melemah, dan 229 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.267 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai transaksi mencapai Rp446,6 miliar. Adapun saham AMMN siang ini terpantau meningkat 0,43 persen ke harga Rp5.825.
Saham terlaris kedua dipegang oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan nilai transaksi sebesar Rp353,5 miliar. Saham MEDC naik 5,37 persen ke harga Rp1.570.
Pada posisi ketiga saham terlaris diisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai transaksi sebesar Rp202,4 miliar. Saham BMRI turun 1,28 persen ke harga Rp5.800.
Baca Juga
Emiten lain yang masuk ke dalam daftar saham paling laris di antaranya, saham BBCA yang melemah 0,55 persen ke harga Rp9.050. Selanjutnya, saham BOGA yang turun 0,40 persen ke level Rp1.230. Serta, saham TLKM yang turun 0,81 persen ke level Rp3.680.
Sementara itu, saham paling anjlok atau top losers hari ini ditempati oleh TFAS yang ambles 20,20 persen atau 505 poin ke level 1.995. Lalu, disusul oleh WIDI yang melemah 9,95 persen atau 19 poin ke posisi 172. Selanjutnya, ada saham PACK dan RELF yang masing-masing turun 9,43 persen ke level 96 dan 8,99 persen ke posisi 81.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan IHSG masih berpeluang rebound terbatas jika bertahan di atas MA20. Sebaliknya, jika turun ke bawah 6.930 (MA20), IHSG rawan koreksi lanjutan ke kisaran level psikologis 6.900.
Pergerakan IHSG pada pekan ini dibayangi oleh antisipasi sejumlah data ekonomi penting. Dari eksternal, inflasi AS diperkirakan naik ke 3,6 persen yoy di Agustus 2023 dari 3,2 persen yoy di Juli 2023.
Kenaikan inflasi ini kembali memicu spekulasi kenaikan The Fed Rate di FOMC November 2023. Terkait kebijakan moneter, The Fed dijadwalkan rilis hasil FOMC di 20 September 2023 dan ECB dijadwalkan rilis pada 14 September 2023.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi penurunan nilai ekspor dan impor di Agustus 2023 yang diperkirakan lebih dalam dibanding penurunan di Juli 2023.
“Pasar dapat mencermati peluang bullish continuation pada BRPT, serta potensi rebound pada AKRA, DSNG, ERAA, PGAS, PGEO, BRIS dan BSDE,” tambah Valdy.
Sementara itu, Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan pada penutupan sebelumnya, IHSG terkoreksi 0,42 persen ke 6.933 dan disertai oleh munculnya volume penjualan. Sedangkan, IHSG hari ini, Rabu (13/9/2023) diprediksi dapat kembali menguat ke level 6.974.
“Apabila IHSG masih bertahan di atas 6,900, maka IHSG berpeluang berbalik menguat ke rentang 6.950-6.974 kembali,” kata mereka dalam riset harian.
Tim Analis MNC Sekuritas menilai pergerakan IHSG sudah mengenai target penguatan ideal yang diberikan pada 6.974. Dengan begitu investor dapat mencermati level 6.900 sebagai support terdekatnya, apabila IHSG break dari support tersebut maka dapat berpotensi membentuk wave c dari wave (ii).
Hal tersebut berarti, IHSG akan rawan terkoreksi untuk menguji rentang 6.737-6.846. IHSG hari ini memiliki level support di 6.869, 6.823 dan level resistance di 7.020 dan 7.053. Adapun, beberapa saham pilihan MNC Sekuritas adalah ELSA, EXCL, MARK, dan SMRA. (Daffa Naufal Ramadhan).