Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilau Emas Memudar Tertutup Penguatan Dolar AS dan Risiko Inflasi AS

Harga emas jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS)
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas jatuh ke level terendah dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan ketika para pedagang menunggu data inflasi AS terbaru.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, merosot 0,62 persen, menjadi ditutup pada US$1.935,10 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di US$1.947,50 dan terendah di US$1.929,90.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,2 persen menjadi 104,72 pada perdagangan Selasa (12/9). Sejak mencatat level terendah tahun ini pada 13 Juli, indeks dolar AS telah naik lebih dari 4,0 persen, menurut data FactSet.

“Penguatan dolar hambatan bagi emas, terus berlanjut dengan hanya beberapa kemunduran kecil di sepanjang perjalanannya," Michael Armbruster, Managing Partner di Altavest, mengatakan kepada MarketWatch. "Yang lebih penting, imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang terus mengalami tren lebih tinggi."

“Kami menyukai emas dalam jangka panjang, namun dua hambatan ini membatasi harga emas untuk saat ini,” katanya.

Prospek kenaikan suku bunga lagi dari Federal Reserve pada pertemuan November juga melemahkan harga emas. Investor juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Agustus, yang merupakan ukuran utama inflasi, yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

Prospek inflasi dan suku bunga AS tetap tinggi, menunjukkan adanya tekanan yang lebih besar terhadap harga emas dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Federasi Bisnis Independen Nasional mengatakan pada Selasa (12/9) bahwa indeks optimisme usaha kecil turun menjadi 91,3 pada Agustus dari 91,9 pada Juli, menjaganya jauh di bawah rata-rata indeks selama 49 tahun yaitu 98 selama 20 bulan berturut-turut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember menguat 0,08 persen, menjadi ditutup pada US$23,402 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 1,16 persen, menjadi menetap pada US$912,80 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper