Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Proyeksi Permintaan Alat Berat Sektor Komoditas Melambat di 2024

United Tractors (UNTR) memperkirakan penjualan alat berat di sektor komoditas akan melambat pada 2024 akibat penyesuaian harga batu bara dan nikel.
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk. (UNTR) Frans Kesuma ditemui di pameran alat berat Mining Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/9/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk. (UNTR) Frans Kesuma ditemui di pameran alat berat Mining Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/9/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor tambang dan penyedia alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) memperkirakan permintaan alat berat untuk sektor komoditas di tahun 2024 akan terjadi perlambatan.

Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengatakan sampai 2023, permintaan alat berat dari sektor pertambangan masih membaik. Akan tetapi, dengan kondisi harga komoditas seperti nikel dan batu bara yang terjadi penyesuaian, United Tractors memperkirakan penjualan alat berat untuk 2024 akan terjadi perlambatan.

"Karena kita tau tahun 2021-2022 itu booming komoditas. Karena booming komoditas, orang menunggu pesanan alat berat sampai setahun lewat yang belum di-deliver," kata Frans pada Mining Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Dengan permintaan alat berat yang ter-deliver seluruhnya, Frans menuturkan permintaan alat berat akan otomatis mengalami penurunan. Back log dari kebutuhan alat berat menurun Frans akan terpenuhi tahun ini.

"Tahun depan berarti real demand, itu kami lihat ada penurunan dibanding tahun sekarang," tuturnya.

Meski demikian, di saat permintaan alat berat untuk sektor komoditas menurun, Frans memperkirakan permintaan alat berat dari sektor konstruksi akan menyeimbangkan penurunan tersebut.

"Kalau 2024 itu kombinasi ada perhelatan Pemilu segala macam, harapannya 2025 itu kalaupun ada slow down lagi, konstruksinya naik," ujarnya.

Frans melihat permintaan alat berat dari sektor konstruksi juga akan tergantung dengan belanja pemerintah. Pihaknya berharap pada 2025 akan terjadi keseimbangan, yakni penambahan dari sektor non-komoditas untuk mengimbangi penurunan dari sektor komoditas.

Sebagai informasi, hingga akhir Juli 2023 UNTR mencatatkan penjualan Komatsu sebanyak 3.551 unit sejak awal tahun. Penjualan alat berat ini naik 4,47 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.399 unit.

Penjualan ini didominasi oleh sektor pertambangan sebesar 64 persen, konstruksi 15 persen, kehutanan 13 persen, dan agro 8 persen.

Sementara itu, penjualan alat berat komatsu pada bulan Juli saja mencapai 406 unit. Penjualan ini turun dari bulan Juni yang mencapai 476 unit.

Rincian penjualan alat berat Komatsu selama Juli adalah sebesar 67 persen terjual untuk sektor pertambangan, 11 persen kepada sektor kehutanan, 14 persen untuk sektor konstruksi, dan 8 persen ke sektor agro.

Adapun pangsa pasar Komatsu secara year to date pada Juli 2023 adalah 32 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper