Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR), mengincar pertumbuhan produksi dan penjualan batu bara dari anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (TTA).
TTA mencatatkan penjualan batu bara 7,22 juta ton per Juli 2023, naik 10 persen year-on-year (yoy) dari 6,57 juta ton per Juli 2022. Rinciannya, penjualan batu bara termal berkontribusi 5,71 juta ton, sedangkan batu bara metalurgi sebesar 1,5 juta ton.
Investor Relations UNTR Ari Setiawan mengatakan, penjualan batu bara dari TTA tak lepas dari pengaruh kondisi pengangkutan batu bara melalui sungai yang ketika musim kemarau volume air sungai di bawah normal sehingga menjadi tantangan perseroan dalam hal pengangkutan batu bara.
Sampai akhir 2023, UNTR menargetkan penjualan batu bara melalui TTA dapat menjadi 10,7 juta ton dibandingkan realisasi tahun lalu sejumlah 9,9 juta ton.
"Sebagian besar konsesi tambang batu bara berada di Kalimantan Tengah sehingga terpengaruh kondisi cuaca dan tantangan pengangkutan batu bara. Tahun ini, kami berharap penjualan batu bara melalui TTA meningkat menjadi 10,7 juta ton dari penjualan tahun lalu sebesar 9,9 juta ton," jelas Ari di kantornya, Rabu, (23/8/2023).
Baca Juga
Di lain sisi, unit usaha UNTR di bidang pertambangan emas yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources tercatat justru mengalami penurunan.
Agincourt mencatatkan total penjualan setara emas dari tambang emas Martabe mengalami penurunan 25 persen yoy menjadi 126.000 troy ons per Juli 2023, dibanding periode sama 2022 sebesar 168.000 troy ons.
Ari mengatakan turunnya penjualan pertambangan emas dipengaruhi keterbatasan fasilitas tailing storage yang sedang dalam proses pembangunan infrastruktur dan diharapkan dapat selesai akhir tahun ini.
"Tahun ini kami perkirakan penjualan emas di tambang Martabe turun menjadi 175.000 ons dibanding tahun lalu 286.000 ons emas," pungkas Ari.
Adapun, UNTR melaporkan penjualan alat berat Komatsu hingga Juli 2023 mencapai 3.551 unit atau naik 4 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar 3.399 unit. Peningkatan penjualan ditopang oleh sektor pertambangan dan perhutanan.
Sementara itu, penjualan kendaraan komersial Scania naik 328 persen yoy menjadi 526 unit hingga Juli 2023. Namun, penjualan UD Trucks turun 34 persen menjadi 195 unit pada periode yang sama.