Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menerapkan kebijakan auto rejection bawah (ARB) dan auto rejection atas (ARA) simetris hari ini, Senin (4/9/2023). Analis melihat penerapan ARB simetris ini berpengaruh pada volatilitas saham berkapitalisasi pasar kecil.
Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kebijakan ARB tidak memberikan dampak yang besar kepada IHSG secara keseluruhan.
"Karena memang ini hanya terkait dengan masalah volatilitas yang terjadi di pasar, khususnya bagi saham-saham yang market cap-nya kecil. Sehingga volatilitasnya pun jauh lebih besar," kata Nico dihubungi, Senin (4/9/2023).
Dia melanjutkan semakin tinggi volatilitas suatu saham, maka tentu pelaku pasar dan investor jangka pendek akan jauh lebih senang dengan kebijakan ini dibandingkan investor jangka panjang. Pasalnya, bagi investor jangka pendek, transaksi akan semakin menyenangkan apabila volatilitas tinggi.
Nico juga melihat kebijakan ARB simetris berpotensi membuat transaksi semakin ramai. Hal ini karena ruang pergerakan suatu saham akan semakin melebar.
Adapun Nico melihat penerapan ARB simetris tidak serta merta akan mempercepat langkah IHSG mencapai level 7.000. Menurutnya, masih banyak faktor lain yang dibutuhkan agar IHSG bergerak dan bertahan pada level 7.000.
Baca Juga
"Sehingga kalau hanya ARB saja tampaknya tidak mungkin," tutur dia.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,27 persen atau 19,09 poin ke level 6.996. Saham ASHA menjadi satu-satunya saham yang terdampak kebijakan ARB simetris, dengan turun 34,94 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah, dan 225 saham stagnan pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.974-7.007. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp10.345 triliun.
Penguatan ini membawa IHSG naik 2,13 persen secara year to date (YTD) atau sejak awal tahun hingga hari ini. Penguatan ini juga membawa IHSG menjadi indeks saham paling kuat kedua setelah indeks saham Vietnam yaitu VN-Index yang telah menguat 21,54 persen YTD.