Bisnis.com, JAKARTA - Sederet emiten Perusahaan Otobus (PO) menorehkan kinerja moncer sepanjang semester I/2023 dengan mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Di antaranya yaitu PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA), PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA), dan PT Steady Safe Tbk. (SAFE).
Pemulihan kinerja emiten PO bus tersebut seiring dengan kondisi Indonesia yang sudah tidak lagi berada dalam fase pandemi sehingga mobilitas masyarakat meningkat secara signifikan.
Misalnya, emiten Bus Lorena, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) mencatatkan laba Rp3,4 miliar pada semester I/2023 atau berbalik dari periode sama 2022 yang menderita rugi sebesar Rp6,72 miliar.
Capaian laba LRNA didorong naiknya pendapatan 6,36 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp47,80 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp44,94 miliar. Selain itu, LRNA juga dapat memangkas beban pokok 20 persen yoy menjadi Rp31,42 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp39,28 miliar.
Secara rinci, pendapatan LRNA ditopang dari segmen bus AKAP sebesar Rp40,03 miliar, diikuti shuttle bus sebesar Rp4,39 miliar, bus angkutan bandara sebesar Rp1,82 miliar, dan bus AKAP jangka pendek sebesar Rp1,54 miliar.
Selanjutnya, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) atau White Horse Group mencatatkan laba bersih per semester I/2023 melejit 128,54 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp13,85 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp6,06 miliar.
Baca Juga
Melonjaknya laba bersih perseroan didorong kenaikan pendapatan 60,90 persen yoy menjadi Rp123,14 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp76,53 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan emiten berkode WEHA itu ditopang dari jasa angkutan antar kota sebesar Rp67,79 miliar, diikuti jasa angkutan penumpang sebesar Rp61,20 miliar, dan jasa lainnya sebesar Rp4,92 miliar. Pendapatan itu sudah dikurangi biaya eliminasi Rp10,78 miliar.
Sebagai informasi, WEHA mempunyai tiga lini usaha yaitu bus charter, intercity shuttle dan logistik, serta open trip. Di lini usaha bus charter atau White Horse, perseroan terus menitikberatkan kepada segmen perusahaan untuk kegiatan corporate shuttle dan outing.
Terakhir, emiten penyedia bus TransJakarta, PT Steady Safe Tbk. (SAFE) mencatatkan laba bersih yang melesat 131,03 persen yoy menjadi Rp9,75 miliar, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,22 miliar.
Melonjaknya laba bersih SAFE didorong kenaikan pendapatan 7,39 persen menjadi Rp124,42 miliar pada semester I/2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp115,85 miliar.
Kendati demikian, saham SAFE masuk dalam daftar papan pemantauan khusus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena memenuhi kriteria memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.