Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bus Lorena (LRNA) Incar Pertumbuhan Pendapatan 25 Persen pada 2023

PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) menargetkan pendapatan tumbuh 25 persen pada 2023 seiring dengan meningkatnya permintaan transportasi bus.
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) menargetkan pendapatan tumbuh 25 persen pada 2023 seiring dengan meningkatnya permintaan transportasi bus.
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) menargetkan pendapatan tumbuh 25 persen pada 2023 seiring dengan meningkatnya permintaan transportasi bus.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten angkutan darat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) menargetkan pendapatan tumbuh 25 persen pada 2023 seiring dengan meningkatnya permintaan transportasi bus.

LRNA mencatatkan pendapatan Rp93,1 miliar pada 2022, naik 32,62 persen dari Rp70,2 miliar pada 2021. Dengan target pendapatan naik 25 persen pada 2023, setidaknya Lorena mengincar pendapatan menjadi sekitar Rp116,37 miliar.

Managing Director LRNA Ryanta Soerbakti menyampaikan ada tiga segmen usaha Lorena yang menjadi kontibutor pendapatan utama, yakni bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), bus jarak pendek, dan shuttle bus. Dengan pertumbuhan ketiga lini usaha terset, LRNA optimistis mencapai pertumbuhan pendapatan 25 persen pada 2023.

"Harapannya di ketiga segmen bisnis dapat bertumbuh, sehingga pendapatan naik setidaknya 25 persen tembus Rp100 miliar," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (25/6/2023).

Pada 2022, Lorena mengoperasikan 7.269 unit bus dengan jumlah kursi yang terjual 174.254 kursi dari yang tersedia 240.708 kursi. Load factor meningkat pesat menjadi 72,39 persen, dibandingkan 2021 sebesar 57,74 persen, dan 2022 sekitar 53,49 persen.

Segmen AKAP merupakan kontributor utama pendapatan perseroan, yakni senilai Rp82,99 miliar pada 2022. Menurut Ryan, operasional segmen AKAP belum terlalu pulih karena sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah yang menjadi segmen pasar.

"Segmen AKAP masyarakat kelas menengah ke bawah yang paling terasa imbas pandemi Covid-19. Karena itu, dalam Lebaran beberapa tahun terakhir belum terjadi pemulihan signifikan," imbuhnya.

Untuk memacu segmen AKAP, LRNA akan menelaah kembali rute yang potensial dan rute yang sekiranya dapat ditutup. Perusahaan juga menangkap potensi peningkatan perjalanan dari pencabutan status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Lorena melakukan rehabilitasi kualitas armada yang sempat tertahan selama pandemi. Selain itu, perusahaan akan memperkuat sistem e-ticketing karena seiring dengan kemajuan teknologi, penjualan berbasis online dan pembayaran cashless akan terus berkembang.

Kontrak Baru

Pada semester I/2023, Lorena sudah mendapatkan kontrak rental bus dari PT Angkasa Pura II di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sejumlah 12 unit dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) sejumlah 10 unit di pabrik Karawang. Oleh karena itu, pendapatan dari segmen bus jarak pendek rental dapat naik lebih dari 25 persen.

"Dengan kontrak awal tahun dari AP II dan HM Sampoerna, pendapatan dari segemn rental akan meningkat pesat," jelas Ryan.

Sebelumnya pada Oktober 2022, Lorena sudah mengoperasikan bus listrik di komplek BSD City. Nilai kontrak dari Sinar Mas Land mencapai Rp3,8 miliar.

Namun demikian, Ryan enggan menyebutkan berapa nilai kontrak rental bus dari AP II dan HMSP. Dia menjelaskan, bahwa kontrak bus tersebut merupakan bus konvensional, bukan bus listrik seperti di BSD City.

"Untuk segmen rental, kami terus membuka peluang untuk ikut tender, karena peningkatan mobilitas masyarakat, termasuk karyawan kantor atau pabrik yang membutuhkan angkutan tertentu," katanya.

Kontrak dari AP II dan HMSP sejalan dengan strategi Lorena yang akan memperkuat jurusan-jurusan jarak pendek dan bersifat commuter line di antaranya Jabodetabek Residence Connexion (JRC), Jabodetabek Airport Connexion (JAC) dan Trans Jabodetabek Reguler (TJR).

Saat ini, ada 18 unit bus JAC yang beroperasi untuk beberapa rute, di antaranya Bogor – Bandara Halim Perdana Kusuma, Cibubur – Bandara Halim, BSD City – Bandara Halim, BSD City – Bandara Soekarno Hatta dan Bogor - Soekarno Hatta.

Pada kuartal I/2023, Lorena mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp18,49 miliar dari periode yang sama tahun laluRp 17,22 miliar. Rugi bersih LRNA dipangkas menjadi Rp2,11 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp3,64 miliar per Maret 2022.

Kontribusi pendapatan terbesar masih dari segmen bus AKAP Rp15,19 miliar, naik dari Rp15,08 miliar, disusul segmen divisi rental Rp1,47 miliar dari Rp778,50 juta, segmen bus angkutan bandara (JAC) Rp1,02 miliar dari Rp611,44 juta, serta segmen JRC dan TJR Rp805,68 juta dari sebelumnya Rp749,93 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper