Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) optimistis mencatatkan kenaikan pendapatan pada 2023 sekitar 7-9 persen.
Adapun, PRDA mencatat penurunan laba bersih sepanjang semester I/2023. Laba emiten laboratorium klinis ini mencatat laba bersih sebesar Rp148,7 miliar, terkoreksi 6,89 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp159,79 miliar.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati menjelaskan bahwa penurunan laba bersih ini terjadi seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sejak awal tahun ini.
Hal ini mengharuskan PRDA mengeluarkan lebih banyak biaya operasional untuk keperluan perjalanan bisnis hingga menyelenggarakan berbagai kegiatan perseroan secara luring seperti program Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, sambung Indri, terdapat dana yang dialokasikan perseroan untuk keperluan investasi di anak perusahaan Prodia, yaitu PT Prodia Digital Indonesia.
"Kami punya PT Prodia Digital Indonesia, anak perusahaan kami. Jadi kami investasi di sana, otomatis ada biaya-biaya yang dicatatkan di sana juga," jelasnya dalam acara Prodia Meet The Press, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga
Adapun, Indri menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 7 hingga 9 persen sepanjang 2023, dibandingkan realisasi yang dibukukan PRDA pada 2022 lalu.
Sebagaimana diketahui, laba bersih PRDA menyusut saat pendapatan semester I/2023 naik. Berdasarkan laporan keuangan PRDA per 30 Juni 2023, PRDA mencatatkan laba bersih sebesar Rp148,7 miliar pada semester I/2023. Capaian tersebut lebih rendah 6,89 persen dari raihan pada semester I/2022 yang tembus Rp159,79 miliar.
Pendapatan PRDA justru tercatat naik 2,5 persen menjadi Rp1,06 triliun dibandingkan pendapatan pada semester I/2022 sebesar Rp1,03 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan volume pemeriksaan kesehatan, terutama setelah libur panjang Idulfitri 1444 H pada April 2023. Selain itu, kinerja semester I/2023 juga ditunjang oleh berbagai kegiatan pemasaran atau marketing dalam rangka HUT ke-50 Prodia.
Sementara itu, seiring dengan meningkatnya pendapatan, PRDA juga membukukan kenaikan beban pokok pendapat 1,22 persen menjadi Rp414,8 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp409,8 miliar. Sehingga, laba kotor PRDA tumbuh 3,34 persen menjadi Rp648,18 miliar pada semester I/2023.