Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak dua emiten akan membagikan dividen interim dengan total nilai yang mencapai Rp72,92 miliar pada Rabu (30/8/2023). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua emiten yang akan mengirimkan dividen interim adalah PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST) dan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR).
PT Samudera Indonesia (SMDR) menjadi emiten yang akan mencairkan dana paling besar yaitu mencapai Rp65.502.400.000. Hal ini menandakan bahwa setiap pemegang saham SMDR akan menerima guyuran dividen interim sebesar Rp4 per lembar saham.
Adapun, rencana untuk membagikan dividen interim kepada para pemilik saham SMDR telah memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Persereoan berdasarkan keputusan rapat tertanggal 31 Juli 2023.
Sementara itu, emiten perhotelan PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST) akan membagikan dividen interim periode tahun buku 2023 sebesar Rp1,8 per lembar saham atau setara dengan Rp7.427.529.605. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Direksi bersama dengan Dewan Komisaris pada 1 Agustus 2023 lalu.
"Direksi PT Eastparc Hotel Tbk. memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim II tahun buku 2023 sebesar Rp1,8 per lembar saham yang berasal dari saldo laba perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2023," tulis Direktur Utama EAST Khalid Bin Omar Abdat, Kamis (3/8/2023).
Seperti diketahui, EAST berhasil membukukan kinerja keuangan yang ciamik sepanjang semester I/2023. Laba dan pendapatan yang dicatatkan oleh emiten perhotelan itu kompak naik pada enam bulan pertama tahun ini.
Baca Juga
Pendapatan EAS melonjak 26,84 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi Rp39,05 miliar menjadi Rp49,54 pada paruh pertama 2023. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan segmen kamar yang terpantau naik 25,87 persen secara yoy menjadi Rp32,5 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih perseroan juga tercatat naik 28,82 persen secara tahunan menjadi Rp17,05 miliar.
Sebaliknya, emiten pelayaran SMDR justru harus membukukkan penurunan laba bersih dan pendapatan sepanjang semesester I/2023.
Mengutip laporan keuangan SMDR, pendapatan jasa turun 27,85 persen menjadi US$397,64 juta atau setara dengan Rp5,96 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,15 juta.
Biaya jasa perseroan juga terpantau merosot 10,63 secara tahunan menjadi US$307,16 atau setara dengan Rp4,60 triliun per Juni 2023. Alhasil, laba kotor perseroan turun menjadi US$90,48 per Juni 2023 atau merosot 56,38 persen dibandingkan laba bruto semester I/2022 yang tercatat sebesar US$207,44 juta.