Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Terjungkal, Saham AMMN dan BBCA Justru Ngebut

IHSG amblas ke 6.875,48 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/8/2023). Sekalipun terjadi pelemahan indeks, saham AMMN & BBCA ngebut.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas ke 6.875,48 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/8/2023). Sekalipun terjadi pelemahan indeks, saham AMMN, BBCA, dan BOGA terpantau masuk ke dalam daftar saham paling laris siang ini.

Pada pukul 12.00 WIB, IHSG turun 0,35 persen atau 23,904 poin ke level 6.875,48 pada perdagangan siang ini. IHSG bergerak pada rentang 6.869,63 sampai 6.906,08 sepanjang sesi.

Terdapat 191 saham menguat, 287 saham melemah, dan 242 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.169 triliun.

Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai transaksi Rp177,3 miliar. Adapun saham AMMN siang ini terpantau naik 3.54 persen ke harga Rp4.090.

Saham terlaris kedua dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi mencapai Rp156,5 miliar. Saham BBCA naik 0,27 persen ke harga Rp9.225. 

Pada posisi ketiga saham terlaris diisi oleh PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA) dengan nilai transaksi sebesar Rp151.1 miliar. Saham BOGO berada dalam posisi stagnan di harga Rp1.235. 

Emiten big caps lain yang masuk ke dalam daftar saham paling laris diantaranya, saham BMRI yang melemah 2,10 persen ke level Rp5.825. Serta, saham BBRI yang terpantau dalam posisi stagnan di level Rp5.550.

Sementara itu, saham paling anjlok atau top losers hari ini ditempati oleh CUAN yang ambles 9,84  persen atau 240 poin ke level 2.200. Lalu, disusul oleh KING yang melemah 9,66 persen atau 17 poin ke posisi 159. Selanjutnya, ada saham NAYZ dan BIPI yang masing-masing turun 7,41 persen ke level 25 dan 6,14 persen ke posisi 107.

Sebelumnya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih akan mengalami tekanan akibat derasnya arus modal asing yang keluar pada Agustus. Akan tetapi, perekonomian dalam negeri yang masih kuat diyakini dapat menopang pergerakan dalam beberapa waktu mendatang.

“Akhir pekan IHSG terlihat kembali pada rentang konsolidasi wajarnya pasca mengalami kenaikan jangka pendek pada beberapa waktu sebelumnya, masih cukup besarnya potensi tekanan tetap perlu diwaspadai mengingat arus capital outflow yang terjadi,” katanya dalam riset Jumat, (25/8/2023).

Menurutnya IHSG akan bergerak di rentang 6.757 sampai dengan 6.954. William merekomendasikan beberapa saham seperti BMRI, SMGR, AALI, BBNI, AKRA.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova meyakini IHSG mustinya akan melakukan rebound dan melanjutkan pembentukan wave A dengan potensi kenaikan di 7.005. Namun dengan catatan, apabila hari ini IHSG tetap berada di atas 6895.

“Jika terjadi pelemahan IHSG di bawah 6.895 akan membuka jalan bagi IHSG untuk menguji support fraktal 6.855. Level support IHSG berada di 6.855, 6.823 dan 6.794, sementara level resistennya di 6.970, 7.005 dan 7.058. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” ungkapnya.

Ivan merekomendasikan saham seperti UNTR, karena telah menembus ke bawah support 26800 sehingga mestinya mulai membentuk wave B menurut scenario alternatif dan diperkirakan dapat melemah ke level 26000 sebagai level support Fiboancci terdekat.

Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish. Buy on weakness pada rentang harga Rp25.500-Rp26.000 dengan target harga terdekat di Rp28.000.

Ivan juga merekomendasikan BMRI yang sedang dalam konsolidasi dan diperkirakan akan melanjutkan penguatan menuju Rp6.275 untuk membentuk wave (v) dari [c] selama harga masih di atas Rp5.725. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. Hold atau trading buy pada rentang harga Rp5.750-Rp5.800 dengan target harga terdekat di Rp6.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper