Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Berjangka Jakarta Optimistis Transaksi Capai 14 Juta Lot pada 2023

Hingga pertengahan Agustus 2023, Bursa Berjangka Jakarta berhasil memenuhi sekitar 50 persen dari target transaksi perdagangan berjangka yang ditetapkan.
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Bejangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Bejangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Berjangka Jakarta optimistis target transaksi perdagangan berjangka tembus 14 juta lot pada 2023. 

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, hingga pertengahan Agustus 2023, pihaknya berhasil memenuhi sekitar 50 persen dari target transaksi perdagangan berjangka yang ditetapkan. 

Meskipun demikian, Paulus membenarkan bahwa BBJ mencatat adanya penurunan jumlah transaksi perdagangan berjangka selama kurun waktu satu bulan belakang. Penurunan tersebut, ujarnya, dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas yang masih mengalami volatilitas, terutama pada sektor pertambangan seperti emas dan perak. 

"Selain itu, ada pengaruh kebijakan pemerintah misalnya dana hasil ekspor untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan mata uang asing dan juga beberapa isu global yang terjadi beberapa waktu ke belakang," ujarnya dalam agenda HUT ke-24 JFX, Sabtu (19/8/2023).

Di sisi lain, Dirut BBJ ini memprediksi bahwa kontrak komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan menjadi penopang kinerja transaksi berjangka pada paruh kedua 2023, seiring dengan hadirnya bursa CPO di Indonesia yang ditargetkan meluncur pada akhir tahun nanti. 

Adapun, Paulus merasa optimistis bahwa volume transaksi berjangka akan meningkat pada tahun ini lantaran semakin terliterasinya masyarakat terhadap investasi dan bertambahnya jumlah kontrak serta komoditas yang diperdagangkan di BBJ

Sebelumnya, BBJ juga telah berhasil mencatat peningkatan volume transaksi pada 2022 lalu. Tahun lalu, volume transaksi meningkat 116,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 sebesar Rp24,56 triliun, dengan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper