Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melonjak pada perdagangan sesi II pukul 15.15 WIB hari ini, Selasa (15/8/2023), seiring rilisnya laporan keuangan. Sebagai informasi, GOTO tercatat membukukan rugi Rp7,1 triliun di semester I/2023, turun 48 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan data RTI, harga saham GOTO naik tipis 4,4 persen ke posisi Rp95 per saham. Adapun frekuensi transaksi mencapai 22.689 kali dengan perkiraan nilai mencapai Rp252,3 miliar.
Melansir dari Bloomberg, GOTO membukukan rugi bersih Rp7,1 triliun pada semester I/2023. Jumlah itu mengalami penurunan 48 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp13,64 triliun.
Adapun dari konsensus 30 analis Bloomberg, sebanyak 19 analis memberikan rating buy untuk saham GOTO. Lalu sebanyak 9 analis memberikan rating jual untuk GOTO, dan sisanya sebanyak 2 analis memberikan rating netral untuk saham GOTO.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pada tahun ini, terbatasnya ruang kenaikan tingkat suku bunga membuat harapan akan penurunan tingkat suku bunga mencuat naik.
"Hal ini membuat tekanan kepada indeks teknologi berkurang," kata Nico.
Baca Juga
Nico melanjutkan, ketika ruang kenaikkan tingkat suku bunga menjadi terbatas, otomatis tekanan terhadap kinerja keuangan perusahaan teknologi juga jauh berkurang. Ketika tekanan berkurang, Nico melihat hal ini akan membuat kinerja emiten di sektor teknologi juga akan membaik.
Sementara itu, Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam risetnya menyebut pihaknya memberikan rating beli untuk saham GOTO, dengan target harga atau target price Rp153 per saham.
Maybank Sekuritas percaya penurunan peringkat sektor teknologi menjadi peluang bagi GOTO, karena GOTO memiliki visi untuk memperbaiki keuntungannya dengan memperkuat operasinya dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Maybank Sekuritas menyukai GOTO karena menjadi pemimpin pasar dan prospek untuk pertumbuhan jangka panjangnya. Pasalnya, layanan GOTO melayani kelas menengah Indonesia yang meningkat menjadi 55-60 juta masyarakat.