Bisnis.com, JAKARTA - PT Multisarana Intan Eduka (MSIE) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan mencapai 5 persen setelah perseroan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) saham.
Mengutip prospektus MSIE, Kamis (10/8/2023), perseroan mencatat pendapatan tahun berjalan sebesar Rp3,7 miliar pada 2022 serta laba bersih yang mencapai angka Rp67,8 miliar.
Direktur Multisarana Intan Eduka Ian Griffin mengatakan MSIE menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan mencapai 5 persen pada 2023.
"Saya berharap kita targetnya waktu itu ekspansi itu bisa mengakuisisi dengan seoptimal mungkin dan ada proyeksi kenaikan 5 persen setahun," ujarnya di Gedung BEI pada Kamis (10/8/2023).
Untuk mencapai target kenaikan kinerja tersebut, perseroan berencana untuk melebarkan saya bisnis ke wilayah Jawa Tengah serta Bali.
Jawa Tengah dan Bali dipilih sebagai lokasi pertama bagi perseroan untuk memperluas bisnis lantaran terletak di lokasi yang strategis, yang mana kedua wilayah tersebut dipandang dekat dengan area usaha perseroan saat ini, yakni di Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga
Seperti diketahui, MSIE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha real estate untuk sektor pendidikan.
Mengutip dari laman resmi MSIE, kegiatan utama perseroan saat ini adalah menyewakan dua properti di Kota Surabaya, Jawa Timur kepada Yayasan Intan Eduka yang mengelola sekolah berstandar internasional, IPH Schools.
MSIE resmi mencatatkan saham perdananya di BEI pada Kamis (10/8/2023). Dalam IPO, perseroan melepaskan sebanyak 360 juta saham dengan nominal Rp10 persen, setara 24,66 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan penyedia infrastruktur bertaraf internasional ini menawarkan saham perdana di rentang harga Rp100-110 per lembar saham. MSIE kemudian menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp100 per saham yang merupakan batas bawah dari harga book building.
Adapun, hal tersebut menandakan bahwa perseroan berhasil mengumpulkan dana segar IPO mencapai Rp36 miliar.
Selain menawarkan saham biasa, MSIE juga menerbitkan sebanyak 180 juta waran seri I, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250 per saham. Alhasil, total dana hasil pelaksanaan waran seri I ialah sebesar Rp45 miliar.