Bisnis.com, JAKARTA - PT Multisarana Intan Eduka Tbk. (MSIE) berencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Jawa Tengah dan Bali usai mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/8/2023).
Direktur Multisarana Intan Eduka Ian Griffin mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan sekitar 70 persen dana IPO untuk ekspansi pengadaan lahan, baik akusisi aset ataupun sewa di kedua wilayah tersebut.
Menurutnya, Jawa Tengah dan Bali akan menjadi wilayah yang strategis untuk mengembangkan bisnis, baik dilihat berdasarkan letak geografis maupun berdasarkan demografi.
"Alasan kami memlih Bali karena saat ini sekolah di Bali menjadi berkat dan dampak bagi negara lain. Demografis WNI-nya lebih sedikit, sedangkan WNA banyak yang berbisnis di Indonesia. Bali ini tidak kalah dengan negara tetangga seperti Singapura," ujarnya di Gedung BEI, Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, perseroan memilih Jawa Tengah sebagai wilayah pertama untuk memperluas bisnisnya karena berada paling dekat dengan kantor pusat perusahaan yang terletak di Provinsi Jawa Timur.
Di sisi lain, MSIE akan menggunakan sebesar 30 persen dana hasil IPO untuk modal kerja yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasional rutin dari manajemen properti perseroan, seperti biaya karyawan, biaya perawatan dan perbaikan ringan gedung, hingga beberapa biaya operasional lainnya.
Baca Juga
Sebelumnya dalam IPO, perusahaan yang fokus pada penyediaan infrastruktur bertaraf internasional ini melepaskan sebanyak 360 juta saham dengan nominal Rp10 atau setara 24,66 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh usai penawaran umum.
MSIE menawarkan saham perdana di rentang harga Rp100-Rp110 per saham, kemudian perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp100 per saham yang merupakan batas bawah dari harga book building. Artinya, MSIE berhasil meraup dana sebesar Rp36 miliar dari hasil IPO.
Namun sayangnya, MSIE harus ditutup melemah pada hari pertamanya melantai di BEI. Mengutip RTI Business, harga saham MSIE terkoreksi 10 persen atau turun 10 poin ke level Rp90 per lembar saham. Terdapat 12,33 juta saham yang diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi mencapai 1,11 miliar.