Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten pertambangan batu bara PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO) masih nyaman berada di daftar top gainers. Perseroan pun mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Berdasarkan data RTI, Selasa (8/8/2023), saham GTBO berakhir menguat 8,56 persen ke level Rp482 dengan price to earning ratio (PER) 4,36 kali, dan price to book value (PBV) ratio 1,43 kali dan kapitalisasi pasar Rp1,20 triliun.
Adapun jika dihitung sejak posisi terendah tahun ini pada 20 Maret 2023 di level Rp111, maka saham GTBO telah melejit 334,23 persen hingga hari ini. Sejak pekan lalu, saham GTBO telah mengalami auto rejection atas (ARA) hingga berkali-kali.
Berdasarkan keterbukaan informasi, GTBO berencana menggelar RUPSLB pada Kamis, 24 Agustus 2023 di Balairung Kiani, Gedung Menara Hijau Lantai 2, Jl MT Haryono, Jakarta. RUPSLB tersebut akan membahas dua mata acara, yakni persetujuan perubahan anggotan dewan komisaris dan perubahan dewan direksi.
GTBO merupakan perusahaan yang listing pada 2009. Struktur pemegang saham perseroan adalah Citibank Hong Kong S/A PBG Client SG yang mengempit 66,17 persen, PT Garda Minerals yang merupakan pengendali mendekap 26,12 persen, dan sisanya 7,53 persen adalah masyarakat per 30 Juni 2023.
Mengutip laporan keuangan per 30 Juni 2023, GTBO mencatatkan penjualan US$35,72 juta, naik 86,04 persen dibandingkan semester I/2022 sebesar US$19,27 juta. GTBO tercatat hanya melakukan penjualan batu bara untuk pasar luar negeri.
Baca Juga
Sepanjang semester I/2023, GTBO menjual sebanyak 921.224 metrik ton, naik dari periode sama tahun lalu 532.839 metrik ton. GTBO menjual batu bara ke Agarwal Coal Ltd, Sing Heng Seng Co Ltd, Grand Power, Thuan Hai Commodities Corp., Equentia Natural, dan Thailand Anthracite.
Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan turut naik dari US$16,17 juta, menjadi US$22,34 juta pada semester I/2023.
GTBO membukukan rugi selisih kurs sebesar US$284.280 sepanjang Januari-Juni 2023, dari posisi laba selisih kurs US$102.297.
Adapun laba neto perseroan melesat 475,71 persen menjadi US$9,20 juta pada semester I/2023, dari periode sama tahun lalu US$1,59 juta.