Bisnis.com, JAKARTA – PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) mengalami kenaikan laba bersih mencapai 391 persen secara yoy pada semester I/2023. Akuisisi dua perusahaan ditengarai menjadi penyebab lonjakan laba.
Pada akhir tahun lalu, MITI mengakuisisi PT Pelayaran Karana Line yang bergerak dibidang pelayaran dan PT Karya Abdi Luhur yanga bergerak di bidang bongkar muat. Alhasil MITI dapat membukukan pendapatan sebesar Rp166,99 miliar per Juni 2023. Jumlah itu meningkat 185 persen dari pendapatan semester I/2022 sebesar Rp58,61 miliar.
Direktur Keuangan MITI Ignatius Edy Suhardaya mengatakan kenaikan pendapatan ditopang oleh sektor bongkar muat sebesar Rp112,77 miliar atau nyaris 67 persen dari seluruh pendapatan MITI pada semester I 2023.
Dar torehan tersebut MITI mampu meraup laba pada periode berjalan semester I 2023 sebesar Rp31,61 miliar, meningkat tajam 391 persen dari posisi semester I 2022 sebesar Rp6,44 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,02 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,44 miliar atau melesat 288 persen.
Laba per saham dasar pada semester I 2023 mencatat kenaikan menjadi sebesar Rp7,07 dari periode sebelumnya sebesar Rp2,64.
Baca Juga
Sementara itu, MITI bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya.
Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan EFL, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.
MITI yang ditutup menguat hingga mencapai Rp 320 per saham pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juli 2023. Harga saham tersebut merupakan harga tertinggi sepanjang tahun ini. Sekedar catatan, sejak awal tahun 2023 harga saham MITI mencatat kenaikan hingga mencapai 83,91 persen pada penutupan perdagangan tanggal 28 Juli 2023 lalu.