Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran dan logistik, PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) mencatatkan kinerja moncer sepanjang 2023 dengan meraih kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Mengacu laporan keuangan di laman BEI, pendapatan MITI naik 151,87% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp306,99 miliar pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp121,88 miliar.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan MITI ditopang dari segmen bongkar muat sebesar Rp197,75 miliar, disusul pengelolaan dan keagenan kapal sebesar Rp58,77 miliar, dan jasa pelayaran sebesar Rp56,03 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp5,56 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban langsung perseroan terkerek 143,94% menjadi Rp195,83 miliar, dibandingkan 2022 sebesar Rp80,27 milliar.
Laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp111,16 miliar atau naik 167,15% YoY menjadi Rp111,16 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp41,61 miliar.
Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MITI sebesar Rp38,5 miliar pada akhir 2023, atau naik 157,78% YoY dibandingkan 2022 sebesar Rp14,93 miliar.
Baca Juga
Adapun, kas dan setara kas akhir tahun MITI sebesar Rp152,10 miliar pada 2023, atau melesat dari posisi akhir 2022 sebesar Rp131,03 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset MITI naik menjadi Rp494,88 miliar per 31 Desember 2023, dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp475,03 miliar.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp59,09 miliar dari posisi akhir 2022 sebesar Rp81,03 miliar. Sementara itu ekuitas MITI naik menjadi Rp435,79 miliar, dibanding posisi Desember 2022 sebesar Rp393,99 miliar.
Manajemen MITI mengatakan, capaian kinerja MITI pada 2023 tak lepas dari upaya diversifikasi bisnis. Misalnya, pada 7 Juli 2023, MITI bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjajaki peluang bisnis energi baru terbarukan tenaga surya.
"Pada 2024, perseroan terus mencari peluang baru untuk menggenjot pertumbuhan, baik secara organik ataupun anorganik," ujar Manajemen MITI dalam keterangannya dikutip Rabu, (27/3/2024).
Untuk meningkatkan pertumbuhan secara organik, MITI menyiapkan belanja modal sebesar Rp30 miliar untuk pengadaan kapal, sedangkan untuk meningkatkan pertumbuhan secara anorganik, perseroan akan mencari mitra strategis dalam mencari peluang yang ada di pasar.