Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran dan logistik, PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) menorehkan kinerja moncer hingga 30 September 2023 atau akhir kuartal III/2023 dengan menorehkan pendapatan dan laba bersih meroket ratusan persen.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), MITI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp36,53 miliar atau melejit 325,43% secara year-on-year (yoy) hingga kuartal III/2023 dibanding periode sama 2022 sebesar Rp8,58 miliar.
Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp244,9 miliar atau naik 236,7% yoy dibandingkan periode hingga kuartal III/2022 sebesar Rp72,73 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan MITI dari jasa pelayaran berkontribusi sebesar Rp45,27 miliar, diikuti pengelolaan dan agensi kapal sebesar Rp39,19 miliar, dan pendapatan bongkar muat berkontribusi paling jumbo yaitu Rp163,97 miliar. Namun, pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp3,55 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban langsung perseroan juga terkerek 229,68% menjadi Rp151,61 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp45,98 miliar.
Alhasil, laba bruto MITI juga melonjak 248,77% menjadi Rp93,28 miliar hingga 30 September 2023, dibanding periode sama pada 2022 sebesar Rp26,74 miliar.
Baca Juga
Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode MITI naik sekitar 250% menjadi Rp156,04 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,66 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset MITI tumbuh menjadi Rp492,66 miliar hingga 30 September 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp475,03 miliar.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp59,27 miliar dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp81,03 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp433,39 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp393,99 miliar.
Sebagai informasi, emiten berkode MITI itu telah banting setir dari sebelumnya beroperasi di bidang kontraktor penambangan sektor energi minyak dan gas, kini bertransformasi ke sektor perkapalan dan logistik, efektif per Desember 2022 lalu.
Rekam jejak MITI dalam merambah sektor pelayaran bermula sejak awal 2021 lalu. Kala itu, MITI mengakuisisi 99,81 persen saham PT Wasesa Line (WL) yang bergerak di bidang pada penyewaan kapal dan operasi kapal untuk mendukung sektor migas dan agensi kapal.
Kemudian, pada Desember 2022, MITI telah menuntaskan rights issue dan mengantongi dana segar untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran. Perseroan mengakuisisi 99 persen saham PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan 70 persen saham PT Karya Abadi Luhur (KAL) dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (SKL) senilai total Rp178 miliar.