Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa calon emiten seperti PT Pertamina Hulu Energy, PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) atau Akseleran, dan PT Zeus Kimiatama Indonesia Tbk. (ZEUS) memutuskan menunda rencana pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab pembatalan IPO tersebut, salah satunya adalah adanya permintaan tambahan dokumen sehingga membutuhkan waktu.
“Pertama bisa dari sisi laporan keuangan, ada yang perlu ditambahkan, ada pula penambahan dokumen legal yang kita minta,” kata Nyoman saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia BEI, Senin (31/7/2023).
Nyoman menjelaskan permintaan tambahan tersebut biasanya datang dari regulator atau Otoritas Jasa Keuangan. Biasanya penambahan keterangan, dokumen legal dan aspek lain di prospektus yang memang harus disiapkan calon emiten.
Namun dalam proses pemenuhan dokumen yang diminta, tenggat waktu sudah terlampaui sehingga laporan keuangan sudah kedaluarsa.
“Maka mereka akan meminta laporan keuangan digunakan nanti untuk periode yang berikutnya,” jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya dikabarkan beberapa calon emiten membatalkan rencana IPO-nya.
Seperti PHE yang disebut sudah masuk pipeline Bursa, tetapi VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, yang mengatakan IPO PHE tidak dilaksanakan saat ini, lantaran masih perlu mencari waktu yang tepat. Keputusan tersebut berdasarkan arahan Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
Kemudian ada pula AKSL. Direktur Utama Akselerasi Usaha Indonesia Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan pihaknya membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan investor strategis yang tepat.
"Butuh waktu lebih panjang bagi kami untuk secure strategic investor yang tepat. Jadi kami perlu tunda dulu," kata Ivan dikonfirmasi, Rabu (26/7/2023).
Ivan melanjutkan, Akseleran melihat waktu yang paling tepat untuk kembali melakukan IPO adalah sampai Juni 2024.
Sementara itu, Presiden Direktur sekaligus pemilik manfaat terakhir ZEUS Sumantri Ishak menyatakan bahwa perusahaan menilai dibutuhkan edukasi bagi calon investor sebelum melanjutkan tahapan pencatatan saham alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.