Bisnis.com, JAKARTA — PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) melaporkan membukukan kenaikan laba bersih menjadi US$6,29 juta atau setara dengan Rp94,37 miliar sepanjang semester I/2023. Naiknya laba emiten tekstil tersebut ditopang oleh penjualan ekspor senilai US$238,26 juta.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Minggu (30/7/2023), PBRX melaporkan penjualan sebesar US$263,48 juta atau setara dengan Rp3,95 triliun (kurs jisdor 28 Juni 2023, Rp15.000). Penjualan tersebut turun 10,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$296 juta.
Penjualan ditopang segmen ekspor sebesar US$238,26 juta, sementara segmen lokal atau domestik tercatat sebesar US$25,27 juta. Dilihat lebih dalam, segmen garmen mendominasi penjualan sebesar US$256,82 juta. Sementara produk tekstil sebesar US$6,66 juta.
Sejalan dengan penjualan, beban pokok OBRX juga ikut turun menjadi sebesar US$231,93 juta atau setara dengan Rp3,47 triliun. Beban pokok turun 11,54 persen dibandingkan dengan US$262,21 juta di semester I/2022. Alhasil laba kotor juga turun 6,62 persen menjadi US$31,55 juta.
Meski penjualan dan laba kotor mengalami penurunan, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk justru naik. Laba bersih PBRX tercatat sebesar US$6,29 juta atau setara Rp94,37 miliar. Angka tersebut naik 86,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$3,62 juta.
Kenaikan laba ini dalam penjelasan atas laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan berasal dari pos Lain-lain yang tidak dapat dialokasikan. Akun ini mencatatkan penurunan beban sebesar US$11,08 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya US$14,51 juta.
Baca Juga
Sementara itu liabilitas PBRX tercatat sebesar US$373,83 juta dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar US$166,37 juta. Posisi itu meningkat dibandingkan dengan periode 30 Desember 2022 yang tercatat sebesar US$38,53 juta. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pos pinjaman sindikasi sebesar US$133,09 juta. Sementara itu liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$207,56 juta.
Kemudian ekuitas PBRX tercatat sebesar US$347,89 juta dan total aset tercatat sebesar US$721,72 juta.
Sebelumnya, PBRX menargetkan penjualan meningkat 1-2 persen tahun ini. Angka tersebut dibidik lantaran PBRX belum melihat pertumbuhan permintaan ekspor yang signifikan pada tahun ini.
Vice President Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menuturkan pihaknya tidak berharap banyak terhadap kinerja tahun ini, di tengah situasi pasar ekspor yang belum pulih sejak pertengahan 2022 lalu.
Bahkan Ane menyebutkan pihaknya memprediksikan pertumbuhan Pan Brothers tahun ini hanya akan mencapai angka yang sama seperti kinerja tahun lalu.
“Targetnya, sama lah kayak tahun kemarin, kalaupun naik kecil 1-2 persen, tapi kemungkinan besar sama dengan tahun lalu,” tutur Ane kepada Bisnis, dikutip Selasa (16/5/2023).
Lebih lanjut Anne menjelaskan jika pihaknya optimistis tidak akan mendapati penurunan laba ataupun penjualan pada tahun 2023 ini. Menurutnya, masih ada harapan pertumbuhan perbaikan pasar ekspor di semester II/2023 mendatang.
“Optimisnya optimis tidak turun, bukan optimis naik, karena rata-rata ekspor penjualannya lagi soft. Tapi kita berharap semester 2 ada peningkatan, salah satunya dari pasar tradisional maupun pasar non tradisional,” tambah Anne.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten tekstil ini menyetujui peningkatan modal dasar Rp875 miliar menjadi Rp2 triliun.
Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono mengatakan RUPST saat itu memiliki 7 mata acara yang seluruhnya disetujui oleh pemegang saham.
“Mayoritas pemegang saham telah menyetujui rencana peningkatan modal dasar perseroan. Persetujuan ini didapatkan melalui pelaksanaan RUPS hari ini,” kata Fitri saat konferensi pers, Kamis (22/6/2023).