Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.060, Mayoritas Mata Uang Asia Perkasa

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,40 persen ke level Rp15.060 pada perdagangan hari ini, Jumat (28/7/2023). Sementara mayoritas mata uang Asia lain menguat.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.060 pada perdagangan hari ini, Kamis, (27/7/2023), setelah Bank Sentral AS Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk mengerek suku bunga.

The Fed menaikkan target suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen ke kisaran 5,25 persen—5,5 persen. Kenaikan suku bunga itu merupakan yang ke-11 kalinya dilakukan The Fed dalam 12 pertemuan terakhirnya.

Bank Sentral Eropa pada Kamis (27/7/2023) juga menaikan suku bunga seperempat poin yang dapat memberi sinyal bahwa pihaknya dapat berhenti pada September – perkembangan yang berpotensi dovish yang tetap mendorong dolar lebih tinggi terhadap euro.

Berdasarkan data Bloomberg dikutip Jumat, (28/7/2023) pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,40 persen ke level Rp15.060 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin.

Sementara itu, indeks dolar AS juga melemah 0,07 persen ke posisi 101,71 pada pagi ini. Sedangkan beberapa mata uang Asia lainnya terpantau mayoritas menguat.

Beberapa mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar AS yakni dolar Hongkong menguat 0,02 persen, dolar Taiwan menguat 0,60 persen, won Korea menguat 0,36 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.

Selanjutnya, ringgit malaysia juga menguat 0,59 persen, peso Filipina menguat 0,57 persen, dan baht Thailand menguat 0,10 persen.

Sementara mata uang yang melemah antara lain, dolar Singapura melemah 0,02 persen, yen Jepang juga melemah 0,08 persen dan rupee India yang terpantau melemah 0,07 persen terhadap dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya mengatakan mata uang dolar AS berpotensi dalam tekanan setelah The Fed menyampaikan peningkatan suku bunga dini hari tadi sebagai peningkatan suku bunga terakhirnya. 

"Sementara itu, fokus pasar bergeser melintasi Atlantik ke keputusan suku bunga Bank Sentra Eropa kemarin," tulis Ibrahim, dikutip Jumat (28/7/2023). 

Sebagaimana diketahui, The Fed pada Rabu (26/7/2023) waktu setempat menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points, seperti yang diharapkan. Peningkatan suku bunga ini menjadi peningkatan suku bunga ke-11 The Fed dalam 12 pertemuan terakhirnya. 

Ketua The Fed Jerome Powell membuka pintu untuk peningkatan suku bunga selanjutnya pada September. Akan tetapi, para trader tidak yakin dan mengirim greenback jatuh pada hari ini, Kamis (27/7/2023).

Sementara itu, dari dalam negeri sentimen datang dari Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI7DRR di level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2023. 

Keputusan tersebut diyakini memadai untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan imported inflation dan memitigasi dampak limpahan ketidakpastian pasar keuangan global. Dengan hal tersebut, BI kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunganya di 5,75 persen di sisa tahun 2023. 

Adapun untuk perdagangan Hari ini , Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.970 hingga Rp15.050 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper