Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat Jelang Putusan Suku Bunga The Fed

Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), menghentikan penurunan selama tiga hari berturut-turut jelang keputusan suku bunga The Fed.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), menghentikan penurunan selama tiga hari berturut-turut yang menarik harga ke level terendah dalam seminggu, menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik tipis 1,5 dolar AS menjadi ditutup pada 1.963,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.967,10 dolar AS dan terendah sesi di 1.951,60 dolar AS.

Pada peedagangn sesi-sesi sebelumnya, emas berjangka terpangkas 4,40 dolar AS atau 0,20 persen menjadi 1.962,20 dolar AS pada Senin (24/7/2023), setelah tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.966,60 dolar AS pada Jumat (21/7/2023), dan jatuh 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023).

Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter akhir pekan ini.

"Ini bisa menjadi minggu yang sangat fluktuatif untuk emas karena keputusan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi utama AS yang masuk," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM sebagaimana dikutip Antara.

Apa pun hasil dari keputusan Fed, "kemungkinan besar akan mengguncang emas dengan imbal hasil nol pada Rabu," katanya dalam komentar pasar.

Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga Fed mungkin menawarkan beberapa wawasan tentang rencana bank sentral untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Meskipun Fed menahan suku bunga pada Juni setelah memberikan 10 kenaikan suku bunga berturut-turut, bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan ini.

Setiap tanda bahwa bank sentral merencanakan kenaikan lebih lanjut setelah Juli - mungkin langkah lain pada pertemuan September, atau nanti - dapat membebani harga emas, yang mendapat manfaat dari data inflasi terbaru yang menunjukkan tekanan harga berkurang lebih cepat dari yang diharapkan.

"Risiko penurunan emas saat kita menyelesaikan Juli adalah apakah Fed membiarkan pintu agak terbuka untuk kenaikan suku bunga AS lebih lanjut," Jameel Ahmad, kepala analis di broker GTC yang berbasis di Dubai, mengatakan dalam komentar email kepada MarketWatch.

Data ekonomi utama AS minggu ini termasuk pembacaan produk domestik bruto kuartal kedua pada Kamis (27/7/2023) dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat (28/7/2023), ukuran inflasi pilihan Fed.

Pada Selasa (25/7/2023), survei kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dua tahun di 117,0 pada bulan Juli.

Naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, mengingat hal itu mendorong peluang kerugian memegang emas. Prospek emas juga tetap tidak pasti, mengingat suku bunga AS kemungkinan akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper