Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka melemah pada perdagangan Kamis (20/7/2023) waktu setempat, karena dolar AS menguat setelah data klaim baru untuk tunjangan pengangguran tenaga kerja AS secara tak terduga turun minggu lalu. Data tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve berpotensi terus menaikkan suku bunga.
Mengutip Antara, Jumat (21/7/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange merosot US$9,90 atau 0,50 persen menjadi ditutup pada US$1.970,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.989,80 dan terendah sesi di US$1.967,70.
Emas berjangka sebelumnya berakhir stagnan di US$1.980,80 pada Rabu (19/7/2023), setelah melonjak US$24,40 atau 1,25 persen menjadi US$1.980,80 pada Selasa (18/7/2023), dan tergelincir US$8,0 atau 0,41 persen menjadi US$1.956,40 pada Senin (17/7/2023).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,59 persen menjadi 100,8764 pada pukul 15.00 waktu setempat
Data ekonomi yang dirilis Kamis (20/7/2023) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 9.000 ke penyesuaian musiman 228.000 untuk pekan yang berakhir 15 Juli, level terendah sejak pertengahan Mei. Para ekonom memperkirakan 242.000 klaim untuk minggu terakhir.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 3,3 persen pada Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,16 juta unit, level terendah sejak Januari. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah akan turun ke tingkat 4,20 juta unit.
Baca Juga
Indeks manufaktur Fed Philadelphia naik tipis menjadi negatif 13,5 pada Juli dari negatif 13,7 pada bulan sebelumnya, mencatat pembacaan negatif ke-11 berturut-turut.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli dijadwalkan untuk minggu depan. Peluang bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin, naik lebih tinggi setelah data klaim pengangguran.
Investor akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk setiap petunjuk baru apakah kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi pada September 2023.
Naiknya suku bunga mendorong peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, yang menurunkan daya tarik emas sebagai sarana investasi. Tetapi suku bunga yang lebih stabil dapat memacu lebih banyak aliran dana ke logam kuning.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 42,50 sen atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada US$24,962 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot US$20,70 atau 2,10 persen, menjadi menetap pada US$964,10 per ounce.