Bisnis.com, JAKARTA - Emiten otomotif Grup Triputra, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) bakal melakukan ekspansi dengan membuka empat cabang baru diler mobil bekas Caroline dalam dua bulan ke depan.
Presiden Direktur ASLC Jany Candra mengatakan, sejauh ini Caroline sudah memiliki 12 cabang showroom yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Medan, hingga Palembang.
Menurutnya, Caroline masih memilki potensi sangat besar untuk bisa dikembangkan perseroan. ASLC berupaya menjaga kepercayaan konsumen sehingga produk mobil bekas Caroline dapat diterima dengan baik oleh pasar.
"Pembeli mobil Caroline rata-rata mobil pertama. Setelah kami tes dengan showroom yang ada dan responnya bagus, jadi mungkin dalam dua bulan ke depan kami akan buka empat cabang lagi," ujar Jany dalam dalam acara Second Half Market Outlook 2023 yang disiarkan di kanal YouTube Mirae Asset Sekuritas, Sabtu (22/7/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, ASLC menyiapkan berbagai strategi untuk melancarkan ekspansi perseroan, salah satunya dengan mengakuisisi beberapa aset perusahaan rintisan atau startup jual-beli mobil bekas yang sudah gulung tikar.
"Kami akuisisi ada beberapa pemain startup [jual-beli mobil] yang dari awal sangat agresif kemudian tutup, nah aset bekasnya kami ambil dari pemain yang sudah ada seperti di Bogor dan Bekasi, jadi siap pakai dan cost-nya murah sekali. Itu lah gunanya strategi," katanya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, ASLC optimis menargetkan penjualan 3.000-4.000 unit hingga akhir tahun 2023. Selain dari penjualan, tahun ini perseroan juga memfokuskan untuk optimalisasi setiap showroom yang telah dibangun agar dapat mencetak profit setiap showroom-nya.
Adapun, berdasarkan keterbukaan informasi BEI, ASLC telah menyerap dana hasil IPO sebesar Rp638,35 miliar per 30 Juni 2023. Perlu diketahui, ASLC resmi melantai di Bursa pada 25 Januari 2022.
Secara rinci, sebesar Rp413,35 miliar atau 64,75 persen dana IPO telah digunakan untuk modal kerja, yaitu pembelian kendaraan bekas untuk persediaan barang dagang unit bisnis Caroline dan telah dijual kembali kepada konsumen. Sedangkan 35,25 persen sisanya atau Rp225 miliar digunakan untuk pelunasan utang.
Ditinjau kinerjanya, entitas milik taipan TP Rachmat itu membukukan pendapatan Rp133,37 miliar per kuartal I/2023, atau naik 91,60 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama 2022 sebesar Rp69,61 miliar.
Alhasil, laba tahun berjalan ASLC sebesar Rp2,24 miliar atau naik 11,04 miliar yoy dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp2,02 miliar.