Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini berpotensi menguat setelah menanjak 16 poin ke level Rp14.997 pada perdagangan lusa lalu, Selasa (18/7/2023).
Rupiah mampu menguat jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di posisi Rp15.012 per dolar AS. Penguatan rupiah pada sore ini sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS sebesar 0,03 persen ke posisi 99,81.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariatif. Yen Jepang tercatat turun 0,27 persen, sementara dolar Singapura menguat 0,02 persen, won Korea Selatan naik 0,51 persen, peso Filipina turun 0,11 persen, dan rupee India turun 0,01 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS tergelincir lebih rendah pada Selasa, karena para pedagang semakin mempertimbangkan untuk segera mengakhiri siklus pengetatan Federal Reserve.
Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi ketika bertemu minggu depan, tetapi pasar fokus pada akhir siklus pengetatan FOMC setelah harga konsumen AS mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun minggu lalu.
Di sisi lain, Baik Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan masing-masing lagi pada pertemuan berikutnya. Kedua bank sepertinya tidak akan menghentikan siklus pengetatan mereka di sana.
Baca Juga
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023 turun USD4,7 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2023 tercatat USD398,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir April 2023 sebesar USD403,0 miliar. ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen yoy.
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah.
Guna untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah untuk perdagangan Kamis akan fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 14.950- Rp. 15.050.