Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dow Jones Menguat 8 Hari Beruntun, Wall Street Ikut Menanjak

Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, dengan indeks saham unggulan Dow Jones mencatatkan kenaikan hari kedelapan
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, dengan indeks saham unggulan Dow Jones mencatatkan kenaikan hari kedelapan berturut-turut karena investor mengukur putaran terakhir laporan keuangan perusahaan-perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 109,28 poin atau 0,31 persen, menetap pada 35.061,21 poin. Indeks S&P 500 bertambah 10,74 poin atau 0,24 persen, berakhir di 4.565,72 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 4,38 poin atau 0,03 persen menjadi 14.358,02 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan real estat dan utilitas memimpin kenaikan masing-masing terkerek 1,12 persen dan 1,02 persen. Sementara itu, sektor material dan teknologi memimpin penurunan dengan masing-masing melemah 0,52 persen dan 0,27 persen.

Saham-saham AS memperpanjang kenaikan pada Rabu (19/7/2023), dengan Dow mencatatkan kemenangan beruntun terpanjang dalam hampir empat tahun. Dengan hasil yang lebih menggembirakan dari sektor perbankan, musim laba kuartal kedua dimulai dengan awal yang kuat.

Saham Goldman Sachs naik hampir 1,0 persen pada Rabu (19/7/2023) setelah bank mengisyaratkan masa depan yang lebih baik untuk membuat kesepakatan, meskipun laba kuartal kedua jauh dari ekspektasi pasar.

Sementara itu, tiga bank regional utama AS memenuhi atau mengalahkan ekspektasi laba karena kenaikan pendapatan bunga bersih, membuat saham di seluruh sektor naik. Di antaranya, saham U.S. Bancorp melonjak 6,5 persen.

"Saham-saham AS naik karena harapan soft-landing meningkat saat bank-bank regional memberikan tanda-tanda stabilisasi dan harapan inflasi akan terus menurun. Sepertinya kita tidak akan melihat krisis kredit besar dalam waktu dekat dan itu bisa berarti kabar baik untuk pemulihan yang berlangsung tahun depan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset, dikutip dari Xinhua.

Investor juga sedang menunggu lebih banyak laporan pendapatan teknologi pada Rabu (19/7/2023) ketika beberapa perusahaan besar seperti IBM, Netflix, dan Tesla menyampaikan laporan keuangannya setelah penutupan, sambil mencerna data ekonomi terbaru.

Perumahan baru, ukuran konstruksi rumah baru, turun ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,43 juta pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 1,48 juta, turun 8,0 persen dari Mei, menurut Biro Sensus AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper