Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO dalam Tren Bullish, Teladan Prima Agro (TLDN) Bidik Kenaikan Produksi 10 Persen

Proyeksi pertumbuhan produksi Teladan Prima Agro (TLDN) diikuti dengan tren kenaikan harga CPO dalam beberapa pekan terakhir.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Terdapat tren kenaikan harga CPO dalam beberapa waktu terakhir. /Bisnis-Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Terdapat tren kenaikan harga CPO dalam beberapa waktu terakhir. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menargetkan pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) hingga 10 persen sepanjang 2023. TLDN menjadi segelintir emiten sawit yang melaporkan kenaikan produksi pada kuartal I/2023.

"Kami terus berkomitmen meningkatkan produktivitas. Pada kuartal I/2023 tidak hanya CPO yang naik, tetapi juga minyak kernel," kata Head of Corporate Finance and Strategy TLDN Wasisto Budi Sulistio kepada Bisnis, belum lama ini.

Pada kuartal I/2023, realisasi produksi CPO Teladan Prima Agro tumbuh 22 persen secara tahunan dari 56.837 ton menjadi 69.348 ton. Produksi kernel sawit juga meningkat 26 persen, dari 9.125 ton menjadi 11.454 ton.

"Dengan adanya realisasi tersebut, kami harapkan dapat berlanjut hingga akhir 2023. Kami menargetkan realisasi produksi CPO sepanjang tahun ini tumbuh 10 persen secara tahunan," tambahnya.

Proyeksi pertumbuhan produksi ini diikuti dengan tren kenaikan harga CPO dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan laporan Bloomberg, harga CPO bergerak naik di tengah kenaikan ekspor Malaysia sepanjang Juli 2023.

Harga kontrak CPO teraktif di Bursa Derivatif Malaysia bergerak naik 0,87 persen ke level 3.933 ringgit per ton pada penutupan perdagangan Senin (17/7/2023). Kenaikan itu berhasil sedikit mengikis kerugian sepanjang 2023 yang saat ini mencapai -2,44 persen.

Meski tetap lebih rendah daripada rata-rata harga pada 2022, harga ini cenderung bullish dari posisi harga terendah 2023 yakni pada 31 Mei 2023 yang berada di harga 3.201 ringgit per ton.

Wasisto mengemukakan fluktuasi harga komoditas termasuk CPO merupakan hasil dari mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen seperti kondisi makroekonomi global dan perekonomian negara-negara yang berkepentingan dalam industri kelapa sawit, seperti China dan India selaku importir terbesar.

"Sepanjang awal 2023 ini pun harga CPO cenderung fluktuatif," kata dia.

Sebagai catatan, pendapatan TLDN ini mencapai Rp955,57 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp836,36 miliar.

Kemudian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52,18 miliar pada triwulan pertama 2023 ini. Angka ini turun 82,34 persen dari Rp295,56 miliar pada triwulan pertama 2022.

Kenaikan pendapatan TLDN tidak terlepas dari kenaikan volume penjualan CPO sebesar 26.109 ton atau setara dengan 19,4 persen menjadi 80.241 ton sepanjang kuartal I/2023, dibandingkan dengan 54.132 ton pada periode yang sama pada 2022. Kenaikan volume jual ini berhasil mengimbangi penurunan harga jual rata-rata sebesar 19,5 persen dari Rp13.751 per kilogram menjadi Rp11.074 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper