Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Senin (17/7/2023) ke 6.697,49 menjelang pengumuman kinerja neraca perdagangan Juni 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pasar juga tengah mengantisipasi perilisan sejumlah data ekonomi China.
IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan tipis 6.869,71 setelah dibuka menguat akhir pekan lalu di posisi 6.869,57. Sebanyak 235 emiten menguat pada awal pembukaan, sementara 102 saham melemah dan 243 saham masih stagnan.
Indeks-indeks sektoral dibuka fluktuatif. Namun teknologi kembali menjadi sektor yang terkoreksi paling dalam dengan penurunan sebesar 0,45 persen. Kemudian disusul sektor konsumer non-cyclical sebesar 0,10 persen.
Mayoritas indeks sektoral dibuka menguat. Kenaikan indeks sektor industri dasar mencapai 0,90 persen pada pembukaan. Kemudian sektor konsumer cyclical naik 0,16 persen dan energi naik 0,18 persen.
Sektor teknologi, di sisi lain, melemah di kisaran 0,06 persen hingga 0,18 persen pada awal sesi. Begitu pula sektor industri yang fluktuatif dan sempat melemah 0,03 persen.
Dari saham-saham berkapitalisasi besar, sebagian besar saham dibuka di zona hijau dengan kenaikan tertinggi sampai pukul 09.06 WIB ditempati oleh saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang naik 1,86 persen ke Rp19.150. Kemudian BBRI dan GOTO menyusul dengan kenaikan masing-masing 1,81 persen dan 1,77 persen.
Baca Juga
Saham-saham big cap lainnya seperti BBCA, UNVR dan TLKM juga menguat di kisaran 0,25 persen hingga 1,00 persen. ASII dan TPIA menjadi segelintir saham yang masih berada di harga yang sama dengan penutupan pekan lalu.
Phintraco Sekuritas dalam riset harian memperkirakan IHSG berpotensi rawan koreksi dan kembali uji pivot area 6.800–6.830 hari ini. Secara teknikal, Stochastic RSI sudah berada di overbought area dan penguatan IHSG pada Jumat (14/7/2023) tidak didukung dengan kenaikan volume yang signifikan.
Di sisi lain, indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar merespons hasil kinerja positif dari sejumlah Bank dan perusahaan besar pada kuartal II/2023. Di sisi lain, US Michigan Consumer Sentiment (Prel.) tercatat naik ke ke 72,6 pada Juli 2023 dari 64,4 pada Juni 2023.
“Hal ini meningkatkan keyakinan pasar terhadap outlook ekonomi dan keyakinan bahwa The Fed Rate saat ini sudah mendekati terminal rate di 5,5 persen—5,75 persen,” tulis Phintraco.
Dari regional, China akan merilis GDP Growth Rate YoY kuartal II/2023 pada Senin ini. PDB China diperkirakan meningkat 7,3 persen yoy dari 4,5 persen yoy pada kuartal I/2023. Namun, secara kuartalan diproyeksikan melambat ke 0,5 persen dari 2,2 persen pada kuartal I/2023.
Dari dalam negeri, pasar akan mengawasi realisasi nilai ekspor dan impor Indonesia pada Juni 2023. Ekspor diperkirakan terkontraksi 18,65 persen YoY dan impor terkontraksi 7,75 persen YoY di Juni 2023. Hal ini merupakan dampak dari perlambatan ekonomi dari sejumlah negara yang bermitra dengan Indonesia.
Adapun beberapa saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini adalah BBNI, EMTK, BBTN, GOTO, JSMR, ASII, UNVR dan MEDC.